Warga Resah, Kebocoran Gas Belum Direspons Pemerintah

Warga Resah, Kebocoran Gas Belum Direspons Pemerintah

INDRAMAYU - Semburan lumpur yang baru muncul baru-baru ini hanya sebagian masalah yang dialami warga Desa Sukaperna, Kecamatan Tukdana. Pasalnya, warga yang tinggal di Blok Cibumbu sudah dua tahun hidup berdampingan dengan kebocoran gas di sekitar area permukiman. Sejak tahun 2015 lalu, gas bocor keluar di tengah-tengah permukiman dan menganggu aktivitas warga. Untuk menyiasatinya, warga mencoba membuang bocoran gas itu dengan pipa paralon sehingga gas tersebut mengalir jauh dari pusat aktivitas warga. Salah satu warga Blok Cibumbu RT 11 RW 12 Desa Sukaperna, Yeyet (53) mengatakan semburan gas yang terjadi di Desa Pagedangan bukan merupakan hal yang aneh. Karena sebelumnya di permukiman warga di Desa Sukaperna sempat terjadi hal serupa di tahun 2015. Namun lokasinya bukan di tengah sawah. Melainkan di permukiman warga. Sampai saat ini, meski semburan lumpur sudah berhenti, namun kebocoran gas tetap terjadi. Di tahun 2015, lanjut Yeyet, warga sudah meminta kejelasan terkait gas yang keluar dari dalam tanah itu dari berbagai instansi terkait, termasuk Pertamina selaku instansi yang bergerak di bidang Migas. Namun, kata dia, jawaban yang didapat kurang menjawab masalah itu. “Katanya itu gas alam dan bukan gas dari sumur Pertamina. Jadi ya sampai sekarnag tidak ada yang bertanggung jawab. Masih belum ada cara untuk mengatasi kebocoran gas ini,” tuturnya. Warga, kata dia, akhirnya terpaksa menjalani aktivitas di tengah kebocoran gas. Agar gas itu tidak mengganggu kesehatan, akhirnya warga patungan untuk membuat peralatan guna menyalurkan dan membuang gas alam yang keluar dari tanah. “Ada yang dibuang di pinggir saluran. Yang penting jauh dari tempat tinggal. Ini dari dana sendiri. Tidak ada bantuan dari manapun,” ujarnya. Sementara, Kamto selaku Pemerintah Desa Sukaperna mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap warganya yang terkena dampak semburan gas alam, pada tahun 2015 yang lalu. Termasuk di Blok Cibumbu RT 11 dan RT 12 RW 12. Dan hasil pendataan sekitar ada 53 warga di RT 11, dan 54 di RT 12. “Sebenarnya sudah dilakukan pendataan, diajukan ke intansi terkait, tapi sampai sekarang tak ada bantuan ataupun jalan keluar untuk mengatasinya. Kasihan warga,” ujarnya. Pihaknya pun berharap ada solusi dari instansi terkait agar warga tidak cemas dengan kebocoran gas itu. (oni)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: