Bikin Penasaran,  Gadis Ngarot Sambut Musim Tanam Padi

Bikin Penasaran,  Gadis Ngarot Sambut Musim Tanam Padi

INDRAMAYU – Ribuan warga menyemut memadati jalan desa Lelea Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Rabu (27/12). Kehadiran mereka tidak lain untuk menyaksikan tradisi Ngarot, adat desa yang telah masuk dalam Warisan Budaya Nasional, yang diawali dengan karnaval kasinoman putra dan kasinoman putri (gadis Ngarot), yang mengiringi kuwu beserta perangkat desa. Ngarot merupakan tradisi yang dilaksanakan menjelang musim tanam tiba. Pemerintah Desa Lelea bersama pemuda pemudi bahu membahu menggarap sawah yang merupakan warisan dari pencetus ngarot. Jadi sebelum dilaksanakanya musim tanam, semua dikumpulkan dan berbaur bersama untuk menggarap sawah desa. Selain menjadi salahs atu warisan budaya nasional, ngarot merupakan simbol atau ciri khas tradisi Desa Lelea. Ngarot menurut tokoh masyarakat desa sudah ada pada sejak dulu, merupakan upacara adat desa yang tidak boleh dihilangkan atau tidak dilaksanakan. Kuwu Lelea, Raidi menjelaskan, keberadaan upacara Adat Ngarot merupakan simbol Desa Lelea. Apalagi ngarot telah dijadikan warisan budaya tak benda nasional. “Jadi kami bangga ngarot telah masuk salah satu adat nasional bersama adat yang ada di Indonesia,” ungkap Raidi. Upacara adat ngarot diawali dengan berkumpulnya para kasinoman putra dan putri serta pengiring di halaman rumah kuwu. Selanjutnya para kasinoman yang telah memakai pakaian adat baik putra dan putri untuk selanjutnya mengiringi kuwu untuk diarak mengelilingi jalan desa. Pementasan hiburan yang telah disediakan oleh pemerintah desa sengaja dipersembahkan untuk masyarakat dan para kasinoman. Tanjidor (jidur) merupakan salah satu hiburan yang selalu ada pada pelaksanaan upacara adat ngarot setiap tahun. Selain tanjidor(jidur), ada juga tari ronggeng (tepuk tilu) dan kesenian lainnya. Puncak dari upacara adat Ngarot ditandai dengan penyerahan berbagai alat sarana pertanian yang dilakukan oleh kuwu beserta pamong desa yang diberikan kepada perwakilan kasinoman ngarot untuk dipergunakan dalam penggarapan sawah esok harinya. \"Kami ucapkan terimakasih kepada penerintah daerah yang selalu menspuport pelaksanaan upacara adat ngarot. Juga kepada masyarakat Desa Lelea yang telah berpartisipasi demi suksesnya upacara adat ngarot ini,” ujar Raidi. Upacara adat Ngarot juga dihadiri Bupati Indramayu yang diwakili Asda II Setda Indramayu, H Susanto ST, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DR H Odang Kusmayadi MM, Camat Lelea Drs Jajang Sudrajat, dan undangan lainnya. Sementara, festival budaya ngarot yang diadakan Pemerintah Desa/Kecamatan Lelea ini menarik perhatian buakn hanya warga Lelea, tetapi juga masyarakat daerah lain. Jalan raya pun ditutup dan dialihkan ke jalur alternatif. Warga yang penasaran dengan adat ngarot mengular hingga 1 km. Warga dari Kecamatan Kertasemaya, Carma sengaja menyempatkan diri untuk melihat Festival Adat Ngarot di Lelea. Ia tidak menyangka tradisi ini sangat meriah. “Baru pertama kali datang dan wow, luar biasa. Ribuan warga yang datang. Semuanya tumpah ruah,” tuturnya. Warga lainnya, Wiryo (50) menyambut baik Festival Adat Ngarot. Ia pun berharap tradisi ini bisa terus terjaga. “Karena jika bisa terus diselenggarakan, kegiatan ini akan semakin meriah dan berpotensi menjadi daya traik wisata,” tandasnya. (oet/oni)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: