Ditinggal 5 Menit, Balita Tenggelam di Kolam Jamban

Ditinggal 5 Menit, Balita Tenggelam di Kolam Jamban

CIREBON – Suasana duka menyelimuti kediaman Wati, nenek paruh baya, warga Desa Lebakmekar, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, Kamis (28/12). Puluhan anggota keluarga yang sedianya berkumpul membantu persiapan pernikahan keponakannya, malah berujung duka. Rafli (3), cucu dari Wati ditemukan tewas tenggelam di sebuah kolam yang digunakan untuk jamban atau penampungan limbah rumah tangga. Data yang berhasil dihimpun Radar Cirebon, saat itu Rafli yang sehari-hari tinggal bersama sang nenek, sebelum kejadian tengah berada di rumah keponkannya yang akan melangsungkan pernikahan. “Sebelum kejadian, korban minta buang air besar (BAB), lalu sama neneknya diantar ke kolam jamban di dekat rumah yang mau hajatan. Mungkin karena letaknya lebih dekat dengan lokasi hajatan, jadi pilih BAB di situ. Padahal di rumah ada WC,” ujar kerabat korban, Sani (26), saat ditemui di rumah duka. Setelah Wati mengantarkan ke jamban, korban dituntun ke titian bambu yang berada melintang di kolam jamban tersebut. Wati kemudian meninggalkan korban seorang diri dan kembali ke rumah keponkannya. “Padahal, ninggalinnya tidak lama. Paling lima menitan. Lokasinya juga berada di depan rumah tetangga, jadi mungkin kelihatan,” imbuhnya. Wati panik begitu kembali ke tempat dia meninggalkan cucunya. Korban sudah tidak terlihat lagi di kolam jamban. Wati meminta tolong beberapa kerabat untuk ikut mencari, termasuk mengaduk-aduk kolam jamban tersebut dengan bilah bambu. “Ada yang nyari ke sekeliling rumah, ada yang ke jalan, ada juga yang ngaduk-ngaduk kolam jamban. Beberapa saat kemudian, saat diaduk-aduk dengan bambu, terlihat bagian jari kaki korban, langsung geger setelah itu. Pas diangkat sudah tidak ada nyawanya,” beber Sani. Pihak keluarga sendiri, menurut Sani, sedang menunggu kedatangan ibu korban dari Jakarta. Pasalnya, setelah berpisah dengan sang ayah, ibu korban praktis menjadi tulang punggung keluarga dan mengadu nasib ke Jakarta. “Ibunya, setelah cerai, kerja di Jakarta. Sekarang perjalanan pulang, sudah dikasih kabar. Tadi langsung di telepon,” ungkapnya. Sementara itu, Kuwu terpilih Desa Lebakmekar, Alex Setiawan yang hadir di rumah duka mengatakan, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: