Waspada Arus Balik setelah Tahun Baru
JAKARTA - Kepadatan lalu lintas masih terjadi menjelang pergantian tahun. Kepadatan itu terjadi lantaran arus mudik atau liburan dan arus balik. Setelah sempat lengang pasca libur Natal lalu, kondisi jalur utama keluar Jakarta mulai memadat kembali menjelang perayaan akhir tahun 2017. Jasa Marga mencatat, sejak Jumat (29/12) lalu, 87 ribu kendaraan melintas melalui GT Cikarang Utama atau meningkat 12.5 persen dari arus lalu lintas normal. AVP Coorporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru bahkan menyebut, angka kenaikan ini sedikit lebih tinggi dari perkiraan Jasa Marga “Sebelumnya diprediksi 86 ribu kendaraan saja,” katanya kemarin (30/12). Pada Sabtu kemarin, tercatat 34 ribu kendaraan melintasi gerbang tol Cikarang Utama. Jumlah ini meningkat 40,3% dari lalu lintas harian normal sebanyak 24 ribu kendaraan. Dwimawan mengatakan, agar para pengguna jalan tol sebaiknya mengatur baik-baik waktu perjalanannya. Pasalnya, mulai tadi malam, 30 Desember 2017 pukul 00.00, pembatasan operasional mobil barang (truk) untuk periode tahun baru 2018 sudah mulai berlaku. “Jangan lupa juga untuk memastikan kecukupan saldo uang elektronik,” katanya. Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi arus balik libur Natal dan Tahun Baru 2018 akan dimulai Senin nanti. Namun, PT ASDP menjamin ketersediaan sarana dan prasarana memadai selama layanan arus balik berlangsung. Misalnya saja di Bakauheni, GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Anton Murdianto mengatakan, peningkatan trafik di Bakauheni akan terjadi pada arus balik setelah perhelatan Tahun Baru. Arus balik diperkirakan akan terdistribusi dan tidak akan menumpuk di satu waktu. ”Apalagi, masa liburan anak sekolah masih cukup lama, dimana sejumlah sekolah nasional baru aktif kembali pada 8 Januari. Puncak arus balik akan terbagi merata hingga akhir pekan depan,\" ujarnya. Mengantisipasi hal itu, salah satunya dengan memanfaatkan layanan penjualan tiket di luar area pelabuhan (bufferzone). Untuk pelayanan di lintasan Merak-Bakauheni titik bufferzone berada di Rest Area KM.43 Tol Tangerang Merak (beroperasi 29 Desember 2017-1 Januari 2018) dan Terminal Rajabasa yang efektif beroperasi mulai Minggu nanti (31/12) pukul 00.00 hingga 2 Januari 2018. Sedangkan untuk mendukung penjualan di lintasan Ketapang - Gilimanuk, kembali dibuka layanan bufferzone di Cekik, Jembrana yang beroperasi pada tanggal 31 Desember 2017-2 Januari 2018. Buffer zone menjadi tempat check in, agar setelah sampai pelabuhan waktu pelayanan di loket lebih singkat karena hanya tinggal boarding dengan scan/tembak barcode yang sudah didapat pengguna jasa. Sedangkan jelang arus libur Tahun Baru, trafik mobil pribadi dan roda dua mulai mengalami kenaikan di Pelabuhan Merak, Banten. Tujuannya menyeberang ke Bakauheni, Lampung. Kepadatan terjadi sejak sejak Jumat malam (29/12). Berdasarkan data posko Merak, total kendaraan yang menyeberang dari Jumat pagi hingga kemarin (30/12) mencapai 10.591 unit. Hal itu terdiri dari sepeda motor sebanyak 3.272 unit, kendaraan kecil penumpang sebanyak 4.200 unit, dan jumlah kendaraan roda empat/lebih mencapai 7.319 unit. ”Sesuai prediksi kami sebelumnya, hari Jumat merupakan puncak arus jelang libur Tahun Baru. Namun, karena kedatangan arus kendaraan lebih terdistributif waktunya, maka trafik relatif mengalir lancar dan tidak ada antrean signifikan di pelabuhan,” tutur Fahmi Alweni GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak. Jumlah total penumpang mencapai 50.477 orang, yang terdiri dari pejalan kaki sebanyak 11.900 orang. Sedangkan penumpang di dalam kendaraan sebanyak 38.577 orang. Libur Nataru kali ini digunakan oleh Ditjen Perhubungan Darat untuk mengevaluasi jumlah penumpang angkutan umum. Terutama bus. Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi telah melakukan perhitungan mengenai jumlah penumpang bus pada libur Natal dan tahun baru (Nataru) kali ini. Berdasarkan perhitungan kumulatif, ada kecenderungan kenaikan cukup signifikan jumlah penumpang dan bus. Perhitungan tersebut berdasarkan pantauan di 47 terminal dari Posko Ditjen Perhubungan Darat di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan. Di tahun lalu, jumlah penumpang yang naik bus sebanyak 1.995.485. Sedangkan tahun ini terdapat 2.110.520. Melihat data tersebut, terjadi peningkatan sebesar 5,76 persen. Pada jumlah penumpang rata-rata periode Nataru mencapai 191.865 orang. Sementara dari pergerakan bus, diungkapkan Dirjen Budi juga mengalami kenaikan signifikan. ”Untuk keberangkatan sebesar 10,45 persen dan ketibaan sebanyak 60,62 persen,” ujarnya. Jumlah bus berangkat sejumlah 140.273 unit. ”Sedangkan jumlah bus datang sebanyak 146.237,” imbuhnya. Budi berharap, jika peningkatan penumpang angkutan bus pertanda kembalinya minat masyarakat untuk menggunakan kembali bus. ”Pantauan akan terus dilaksanakan hingga 8 Januari 2018 untuk memastikan pelaksanan Nataru berjalan lancar,” ungkapnya. (tau/lyn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: