Ini Kronologis Penyerangan Bom di Polsek Bontoala

Ini Kronologis Penyerangan Bom di Polsek Bontoala

MAKASAR-Mapolsek Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dilempari diduga bom rakitan dari pipa oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) pada Senin (1/1) dini hari. Insiden ini bermula ketika Kapolsek Bontoala Kompol Rafiuddin, yang baru saja selesai pengamanan malam perantian tahun baru sedang bercengkrama bersama anggotanya di Mapolsek Bontoala. Pada pukul 04.00 Wita subuh, Kapolsek Rafiuddin melihat OTK tersebut, melempar sesuatu ke halaman Polsek Bontoala. Benda tersebut menyerupai bom molotov. Melihat kejadian tersebut, Kapolsek Rafiuddin berupaya melakukan pengejaran. Tapi, terduga pelaku yang sampai saat ini masih penyelidikan melarikan diri ke belakang Mapolsek Bontoala, yang tembus ke halaman masjid Al Markaz al Islami. Sesaat kemudian, benda tersebut meledak sebanyak 3 kali ledakan. Kapolsek Rafiuddin bersama anggota Brigpol Yudirsan terkena serpihan ledakan. Kapolsek Rafiuddin terluka di lengan dan jari sementara Yudirsan terluka di kakinya. “Yudirsan masih dirawat di RS Bhayangkara Makassar,” kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, Senin (1/1). Pasca ledakan tersebut, Tim Inafis Polrestbes Makassar, bersama tim Jibom Sat Bromob Polda Sulsel, dan Unit K9 Polda Sulsel melakukan penyisiran dan olah TKP. Adapun barang bukti yang berhasil ditemukan di lokasi adalah sebuah tas milik terduga pelaku, yang berisi sendal, baut, mur, pipa besi, alat penembak rakitan yang terbuat dari kaleng dan plastik dibalut dengan latban. Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono didampingi Wakapolda Brigjen Pol Mas Guntur Laupe tiba di Mapolsek Bontoala pukul 07.30 Wita untuk meninjau lokasi ledakan. Kemudian Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Agus SB juga datang pada pukul 08.30 Wita. Selain itu, Kaprestabes Makassar Kombes Pol Anwar Effendi bersama Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Anwar Hasan lebih dulu berada di lokasi sesaat setelah terjadinya ledakan. Sampai saat ini, anggota kepolisian masih meminta keterangan 2 saksi yang melihat langsung kejadian. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian. (ysp/pojoksatu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: