Lahan Pengganti Perluasan RSUD Waled, Pemerintah Desa Dapat 4,7 Hektare

CIREBON - Pemerintah Desa Waled Kota, Kecamatan Waled akhirnya mendapatkan lahan penagganti seluas 4,7 hektare dari proses tukar guling lahan untuk perluasan RSUD Waled. Hal tersebut disampaikan PjS Kuwu Desa Waled Kota, RA Cantika saat ditemui Radar Cirebon. Dikatakannya, proses tukar guling aset Pemdes Waled Kota tersebut berjalan lancar dan sudah sesuai aturan yang berlaku. “Lahan yang digunakan untuk perluasan rumah sakit luasnya 2,7 hektare untuk penggantinya kita dapatkan 4,7 hektare,” ujarnya. Untuk lahan penggantinya, menurut pria yang akrab disapa Mama Elang tersebut, sangat produktif. Bahkan saat ini, lahannya masih ditanami padi. Pihak pemdes pun sangat beruntung dengan kondisi tersebut. “Tentu dari lahan ini nantinya bisa menambah PAD, uangnya bisa digunakan untuk pembangunan desa dan membantu perekonomian masyarakat melalui program-program desa, yang akan dilaksanakan oleh kuwu yang baru nantinya,” imbuhnya. Lahan pertanian seluas 4,7 hektare itu, nantinya akan menjadi milik Pemdes Waled Kota, terdiri dari 21 bidang tanah atas kepemilikan sejumlah orang. Lahan pengganti tersebut didapat melalui persetujuan tim Appraisal Pemkab Cirebon. “Ada 21 bidang tanah. Seluruh aset ada di dalam Desa Waled Kota. Pihak desa tidak terlibat banyak, karena prosesnya langsung antara pihak Pemkab Cirebon dan pemilik lahan pengganti,” tuturnya. Untuk tanah seluas 4,7 hektare tersebut, dihargai sekitar Rp3,97 miliar. Harga tersebut akan bertambah karena akan melalui proses balik nama dan administrasi lainnya seperti honor panitia. “Kalau bertambahnya berapa, ya saya juga tidak begitu paham. Tapi mungkin nanti ya akan timbul biaya juga. Karena harus balik nama dan lain-lain. Kalau tidak salah untuk 4,7 hektare itu kurang lebih Rp3,97 miliar,” ungkapnya. Sebelumnya, Direktur RSUD Waled, Budi Soenjaya saat ditemui dalam suatu kesempatan mengatakan, untuk pembebasan tersebut setidaknya dianggarkan dari APBD 2017 Pemkab Cirebon dengan anggaran sekitar Rp7 miliar. (dri)

Sumber: