Selamat Datang Pilkada, KPU Sibuk Persiapkan Pendaftaran Paslon

Selamat Datang Pilkada, KPU Sibuk Persiapkan Pendaftaran Paslon

Akhirnya kita memasuki 2018. Tahunnya pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Salah satu tahapan paling krusial adalah pendaftaran pasangan calon, yakni tanggal 8-10 Januari 2018.  ======================  SEBANYAK 171 daerah akan berpartisipasi pada ajang pemilihan kepala daerah. Dari jumlah 171, terdapat  17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Di dalamnya ada Pilkada Jawa Barat. Lalu tingkat Kota/Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, dan Kuningan. Hanya Indramayu yang \"absen\" memilih bupati. Ketua KPU Kota Cirebon Emirzal Hamdani SE Ak mengakui akhirnya memasuki masa-masa mendebarkan untuk menyelenggarakan pilkada. Dia mengatakan, pendaftaran bakal pasangan calon dimulai tanggal 8-10 Januari 2018. \"Kita akan buka mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00. Sedangkan untuk tanggal 10 Januari 2018 pendaftarannya dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul pukul 00.00 WIB,\" terang Emirzal kepada Radar Cirebon. Dia mengingatkan partai politik untuk menyampaikan informasi terkait pendaftaran bakal calon pasangan paling lambat satu hari sebelum melaksanakan pendaftaran. Tujuannya, agar KPU melakukan persiapan sehingga bisa meminimalisasi gangguan pada hari pelaksanaan pendaftaran. Sementara itu, untuk Kota/Kabupaten Cirebon, Majalengka, dan Kuningan, hampir seluruh petahana  akan bertarung memperebutkan kembali pucuk pimpinan sebagai walikota dan bupati. Dari Kota Cirebon, Nasrudin Azis sudah siap bertarung dengan lawan-lawannya. Azis bahkan sudah mendeklarasikan diri dengan Ketua DPD Nasdem Kota Cirebon yang juga wakil ketua DPRD Kota Cirebon Etty Herawati atau Eeng Carly. \"Kita sudah pasti maju. Tidak ada keragu-raguan lagi,\" tandas Azis saat bersama Etty berkunjung ke Radar Cirebon, sepekan silam. Langkah Azis pun dipastikan tidak mudah. Bakal calon lainnya seperti Bamunas Setiawan Boediman atau Oki, Edi Suripno, Dede Muharam dan mantan Kapolres Cirebon Kota Siswandi pun siap bertarung. Walaupun nama-nama terakhir hingga kemarin belum ada kepastian koalisi atau bahkan mendapatkan rekomendasi. Oki misalnya, santer disebut-sebut telah mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. Tapi, Oki mengaku belum melihat langsung surat itu. Dan yang mengejutkan, pria yang juga bos Grage itu mengatakan akan mengundurkan diri jika PDIP mengusung satu paket. Bagi Oki, melawan petahana harus berkoalisi dengan parpol lain. Dia pun mengaku masih terus membangun komunikasi dengan parpol lain. Di Kabupaten Cirebon, Dr H Sunjaya Purwadisastra MM MSi juga nampak tak menemukan kesulitan berarti. PDIP yang  saat ini mempunyai 11 perwakilan di parlemen, memudahkan mereka untuk menentukan rekomendasi tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Rekomendasi PDIP pun turun satu paket yang menyandingkan Sunjaya dengan Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon H Imron Rosadi. Rekomendasi untuk Sunjaya-Imron sempat disoal karena beredar luas sebelum diumumkan oleh DPC PDIP Kabupaten Cirebon. Wabup Cirebon yang juga pengurus DPD PDIP Jawa Barat Selly Gantina bahkan sempat geram dengan bocornya surat itu ke publik. Selly mengakui surat itu asli, walau semestinya terlebih dahulu diumumkan oleh DPC PDIP. Yang tak kalah mulus dari Kabupaten Kuningan. Petahana H Acep Purnama SH MH akhirnya mendapatkan surat rekomendasi DPP PDIP. Dan sesuai prediksi banyak pihak di Kuningan, dalam rekomendasi itu DPP PDIP \"memerintahkan\" Acep untuk berpasangan dengan M Ridho Suganda MSi (Edo). Edo adalah putra dari mantan Bupati Kuningan (Almh) Utje Suganda dan Aang Hamid Suganda. Ketua DPC PDIP Kuningan Rana Suparman SSos membenarkan rekomendasi DPP PDIP telah keluar dan diberikan kepada paket kandidat pasangan calon Bupati-Wabup Acep-Edo. Ia juga mengakui rekomendasi itu diambil langsung oleh Acep ke Jakarta.“Rekomendasi sudah turun. PP PDI Perjuangan menunjuk paket pasangan Pak Acep dan Pak Edo sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Kuningan untuk Pilkada 2018,” kata Rana. Acep juga Purnama membenarkan rekomendasi DPP PDIP jatuh kepadanya berpasangan dengan putra bungsu Aang Hamid Suganda, M Ridho Suganda alias Edo.“Iya rekomendasi dari DPP sudah saya ambil. Minta doanya saja. Sekarang tinggal jalankan saja perintah partai,” kata Acep. Dia mengucap syukur atas terbitnya rekomendasi tersebut, dan sudah diberitahukan kepada jajaran PDIP, mulai DPD PDIP Jabar, DPC PDIP Kuningan, para PAC dan juga sebagian ranting. “Alhamdulillah kita sudah beritahukan kepada semua jajaran partai. Bagaimana pun rekomendasi partai ini harus diamankan. Kita bangga bahwa PDIP sudah memutuskan. Insya Allah yang terbaik,” ucap Acep. Dari Kabupaten Majalengka, juga masih didominasi DR Karna Sobahi MMPd. Pria yang kini menjawab wabup Majalengka itu disebut-sebut mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. PDIP sendiri mendominasi perolehan kursi DPRD Majalengka dengan 18 kursi. Saat dikonfirmasi Radar, Karna Sobahi dengan diplomatis mengatakan rekomendasi telah dipegang oleh DPP PDIP. \"Rekomendasi telah ada, tapi masih di tangan DPP PDIP,” ujar Karna kepada Radar, Desember 2017. (dri/abd/muh/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: