Manisnya Cinta Habibie Ainun
KESAMBI - Acara Meet and Greet Habibie Ainun di CSB Mall, Minggu (23/12), mendapat sambutan penggemar film layar lebar di wilayah III Cirebon. Kehadiran aktor Reza Rahardian (Habibie) dan aktris Bunga Citra Lestari (Ainun), membuat suasana makin meriah. Pengunjung tak henti-henti memanggil nama artis idola mereka. Kepada Radar, Reza dan BCL, mengaku sangat bahagia berhasil mendapatkan peran Habibie dan Ainun. \"Saya sendiri tidak pernah menyangka akan mendapat peran sebagai Ainun di film ini. Kalau Reza mah aktor, aku bersyukur. We are lucky! (kami beruntung, red). Semua yang didapatkan ini adalah hasil proses,\" kata BCL. Reza mengungkapkan sempat ragu untuk memerankan sosok Habibie. Apalagi banyak orang yang ragu pula kepadanya. \"Banyak orang yang bilang, yakin mau memerankan tokoh Habibie? Tapi karena di sisi lain ada orang-orang yang mendukung, aku optimis bisa. Dan say thanks juga ke Bunga. Karena tanpa ada Bunga yang setulus itu memerankan tokoh Ainun, buat saya chemistry itu tidak akan terjadi,\" ujarnya. Menjalani proses syuting selama 30 hari, keduanya dituntut total memerankan tokoh Habibie dan Ainun. Lokasi syuting sempat di Jerman. Membuat keduanya belajar ekstra untuk bisa berbahasa Jerman dan menghayati setiap adegan dalam scene. \"Selain Bandung, Jakarta, Yogyakarta, kami juga syuting di Jerman. Kami intensif belajar bahasa Jerman selama empat hari. Mulai dari ngucap A sampai Z. Dari kata ke kalimat, baru masuk pada skenario,\" jelas BCL. Termasuk, saat ia harus mencari tahu sosok Ainun dari berbagai referensi. Sebab secara langsung, Bunga mengaku belum pernah mengenal sosok Ainun. \"Referensi enggak ada. Sampai Production House ikut bantu cari. Tanya ke pihak keluarga. Walaupun ada video Bu Ainun, tapi lebih terfokus pada Pak Habibie. Itu yang membuat saya agak kesulitan,\" bebernya. Namun setelah mendapat kesempatan bertemu langsung dengan BJ Habibie, sedikit demi sedikit BCL mengerti. Ia mengaku seperti ikut dalam cerita sosok Habibie Ainun. \"Kita seperti flashback. Pak Habibie bercerita dari hati. Dan itu yang membuat saya mengerti. Dari situlah saya mendapat rasa untuk memerankan sosok Ainun,\" paparnya. Sementara itu, meski Reza sudah mencari tahu dari berbagai referensi, usahanya tak hanya berhenti. Reza tetap melakukan interview langsung bersama Habibie. \"Observasi. Kalau saya, cukup beruntung banyak video tentang Pak Habibie. Dari internet pun cukup terbantu. Lalu susun draf sendiri untuk interview Pak Habibie selama dua hari,\" ujarnya. Secara pribadi, meski sudah banyak tahu dari berbagai referensi, namun dirinya tak pernah mau berhenti berusaha. Mempelajari cara berbicara, mimik wajah, gerakan kecil mata, dan sebagainya. \"Bahkan Pak Habibie seperti director kedua. Mendengarkan, duduk di depan monitor. Saya grogi banget waktu syuting, mudah-mudahan tidak jelek. Apalagi, beliau sosok yang unik. Kalau salah memerankan bisa-bisa kelihatan main-main atau meledek. Tapi beliau enggak ragu untuk mengoreksi kalau kita salah,\" terangnya. Berbagai adegan pun dimainkan dengan penuh penghayatan. Meski proses reading scenario hanya berlangsung dua minggu, tapi Reza dan Bunga berhasil memerankan dengan sangat baik. Terbukti, sudah lebih dari 500 ribu penonton di Indonesia menyaksikan film karya Faozan Rizal. \"Bersyukur, Alhamdulillah atas respons yang sangat positif dari penonton. Cirebon sebagai kota keempat yang kami kunjungi ini semoga makin banyak orang yang suka dengan film Habibie Ainun,\" kata Reza. Setiap adegan dalam film tersebut memiliki kesan tersendiri bagi Reza. Sehingga tak bisa digambarkan oleh kata-kata. \"Bukan cuma scene di pesawat yang membuat saya merinding. Di semua scene. Di saat kita falling in love. Buat saya manis sekali,\" tuturnya. Ditanya seperti apa memaknai cinta sosok Habibie dan Ainun, keduanya sepakat bahwa true love (cinta sejati, red) itu ada. Kecintaan sosok Habibie kepada Ainun hingga kematian memisahkan dibuktikan lewat cinta yang suci, murni, sejati, dan abadi. \"Cinta Pak Habibie kepada Ibu Ainun itu luar biasa. Begitupun sebaliknya. Ibu selalu support bapak. They are one. Habibie itu Ainun. Ainun itu Habibie. Jadi kebayang rasanya, ketika bapak ditinggal ibu. Rasanya seperti kehilangan diri sendiri. Itulah kenapa, buku Habibie Ainun lahir. Bukan sekadar menulis, tapi itulah proses penyembuhan beliau. Me-restart kembali supaya tidak stres. Karena sebegitu kehilangan,\" ucap Reza, diiyakan BCL. Pihak CSB Mall sebagai tempat penyelenggara Meet and Greet Habibie Ainun menjadikan momen ini sebagai langkah awal. Marketing Communication CSB Mall, Ruschka Trisnadi menegaskan, acara itu awal dari segalanya buat CSB Mall. Apalagi melihat antusias masyarakat. “Cirebon bisa kebagian road show seperti ini. Ke depan, kami berharap setiap film yang baru dilaunching bisa meet and greet di CSB Mall,\" pungkasnya. (nda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: