Farad Program Kenalkan Farad Cryptoken
CIREBON-Mata uang virtual tengah menjadi tren dalam beberapa tahun ke belakang. Seperti diketahui, saat ini ada puluhan mata uang virtual yang beredar di dunia. Salah satu yang terkenal adalah Bitcoin dan Ethereum. Melalui seminar edukasi yang berlangsung di Hotel Zamrud, Farad Program dari Farad SPC, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan baterai ultrakapasitor, memperkenalkan mata uang virtual (cryptocurrency) baru, Farad Cryptoken (FRD), ke Indonesia. Chief Executive Officer Farad Program Wan M Hasni mengatakan, ke depan dengan penggunaan teknologi internet yang semakin masif, mata uang alternatif berbentuk virtual akan semakin banyak dipergunakan. ”Dalam 10 tahun ke depan, penggunaan cryptocurrency di dunia akan semakin masif. Oleh sebab itu, sejumlah negara mulai mengintegrasikan sistem mata uangnya dengan cryptocurrency. Seperti di Uni Emirat Arab (Dubai) dan di Singapura,” ungkapnya. Farad diperkenalkan di Indonesia pada 31 Agustus 2017 lalu, setelah sebelumnya lebih dahulu masuk ke Dubai dan empat kota di Tiongkok. Farad menawarkan konsep yang berbeda dan lebih transparan. Farad sebagai mata uang virtual akan jadi mata uang untuk jual beli energi yang disimpan dalam baterai ultrakapasitor, serta untuk investasi dalam teknologi informasi pembuatan dan distribusi baterai tersebut. Setiap FRD akan merepresentasikan hak atas produksi Ultra-Capacitor Cells (UCC) yang disebut dengan milifarad (mF). Artinya, 1 RFD setara dengan 1 mF, atau sekitar 0,125 dollar AS. Farad Cryptoken akan melakukan Initial Coin Offering (ICO) pada 7 Agustus 2017 hingga 30 Agustus 2017 dengan volume penjualan 1,28 miliuar FRD. Setipa 100 FRD yang terjual akan ditambah 25 RFD sehingga total FRD yang didistribusikan mencapai 1,6 miliar RFD. Pada masa pre-sale (7-30 agustus 2017), harga 1 FRD setara dengan 0,0005921 ETH (Ethereum) atau setara dengan 0,0000559 BTC (Bitcoin). ”Pada mata uang virtual lainnya tidak adanya jaminan, namun Farad memiliki industri baterai ultrakapasitor yang berkembang dan pabrik,” jelasnya. Seperti diketahui, berkembangnya energi terbarukan, serta pemanfaatan energi listrik yang membutuhkan baterai simpan yang tahan lama, ringan dan cepat diisi ulang membuat baterai ultrakapasitor jadi teknologi yang sangat penting di masa mendatang. Gambarannya, baterai ultrakapasitor yang dipasang di mobil listrik, bisa untuk berlari sejauh 600 kilometer, diisi ulang dengan outlet listrik biasa tidak sampai 10 menit, ringan dan sangat tipis. Tidak hanya untuk mobil, teknologi ultrakapasitor ini juga dipakai untuk menyimpan energi dari panel surya, sehingga bisa dipakai di perumahan dan energinya bisa disimpan lama dalam bentuk baterai. Juga untuk baterai ponsel, powerbank dan sebagainya. Farad Program memperkirakan pangsa pasar ultrakapasitor ini akan mencapai 8 miliar dollar AS pada 2024 dan akan naik menjadi 9,88 miliar dollar AS di 2025. Segmen energi sendiri tumbuh sekitar 20 persen per tahun dari 2016-2024. Pasar baterai energi global diperkirakan mencapai 6 GW di 2017 dan mencapai 40 GW di 2022, dari hanya sebesar 0,34 GW di akhir 2013. Untuk baterai ultrakapasitor, Farad Program pada tahun depan akan merilis produknya bersama tiga pabrikan smartphone papan atas. Selain itu, untuk mobil, dua pabrikan mobil China papan atas juga segera merilis produknya bersama Farad. \"Dari pasar ultrakapasitor di dunia, Farad Program memperkirakan akan mendapatkan 10 persen pangsa pasar,\" lanjut Wan. Informasi lebih lanjut dapat mengakses faradglobal.com yang digawangi oleh F1 team merupakan afiliasi resmi dari Farad Global. (swn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: