Pagi Kerja Bakti Sore Tergenang, Azis: Kota Cirebon Bukan Kota Banjir

Pagi Kerja Bakti Sore Tergenang, Azis: Kota Cirebon Bukan Kota Banjir

CIREBON - Kerja bakti yang dilakukan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD), tak mampu mencegah genangan air di Jl Terusan Pemuda dan sekitarnya. Setelah 30 menit diguyur hujan, kawasan tersebut langsung tergenang. Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH mengakui, persoalan drainase memang tak sesederhana itu. Selain tersumbat sampah, juga banyak penyempitan akibat sejumlah utilitas yang ada. \"Ada penyempitan ke hulu yang ada di Jalan Terusan Pemuda,\" ujar Azis, kepada Radar, Jumat (5/1). Utilitas yang dimaksud diantaranya bentangan kabel hingga material bangunan. Kondisi ini menghambat laju air menuju saluran pembuangan. Karena itu, ia sepakat perlu dibuatkan sodetan agar air bisa mengalir lancar. \"Kalau membereskan kabel-kabel itu akan membutuhkan biaya lebih banyak dan lebih kompleks lagi,\" tambahnya. Selain itu, kata Azis, saluran air juga akan dikeruk. Sehingga, material bangunan bisa segera dibuang. Terkait genangan air yang ada di sejumlah ruas jalan protokol di Kota Cirebon, ia mengungkapkan, bahwa hal tersebut dikarenakan air tidak bisa masuk ke drainase. Azis memerintahkan untuk segera dilakukan pengecekan dan memastikan agar saluran air benar-benar terbuka dan tidak tertutup oleh material apapun.  “Kota Cirebon itu bukan kota banjir. Hanya perlu penanganan soal drainase,\" ungkapnya. Menyinggung kerja bakti yang dilakukan, Azis menyatakan kegiatan ini sebagai upaya untuk membudayakan pencegahan atas kemungkinan terjadinya banjir. Apalagi menjelang puncak musim penghujan yang bisa terjadi selama Januari hingga Februari. Dalam kegiatan itu, Azis juga mengontrol sejumlah saluran air yang ada di sepanjang shelter pedagang kaki lima di kawasan Bima hingga Jalan Terusan Pemuda di depan kampus Unswagati. Bahkan, Azis tak segan mengambil sampah yang ada di saluran pembuangan air menggunakan tangannya sendiri. Pada kesempatan itu, Azis pun mengajak agar semua pihak bahu membahu, bersama-sama untuk menjaga lingkungan untuk mencegah banjir. \"Tanggung jawab memang ada di pemerintah, tapi sikap masyarakat juga menentukan keberhasilannya,\" tuturnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: