Pelaku Perusakan Terekam CCTV
Famouz Lanjutkan Proses Hukum CIREBON- Aksi pelaku perusakan Famouz Cafe pada malam Natal, terekam closed circuit television (CCTV) yang terpasang di beberapa sudut cafe yang berada di Jl Dr Cipto Mangunkusumo terebut. Barang bukti rekaman, Rabu (26/12) diserahkan Owner Famouz Cafe, Brahma Aditya (36) kepada Polisi Resor Cirebon Kota untuk dijadikan barang bukti. Bram –sapaan akrab Brahma Aditya- mengatakan, dari rekaman CCTV pelaku adalah anggota Pemuda Pancasila (PP). \"Sebetulnya dengan PP kami berhubungan baik, malah dengan Pak Heri (Heri Hermawan, red) selaku ketua, kami sangat dekat. Jadi persoalan ini bukan antara saya dan PP,\" ujar dia, kepada Radar, saat ditemui di lokasi usahanya. Ditanya motif dari aksi perusakan itu, Bram mengaku tidak tahu. Apalagi, saat kejadian dirinya sedang berada di kediamanya, di Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Oleh sebab itu, dirinya menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke kepolisian. Disinggung terkait informasi yang menyebutkan bahwa para pelaku melakukan aksi perusakan lantaran ingin menemuinya, Bram membantahnya. Sebab, dirinya memang tidak pernah menghindar atau mempersulit untuk ditemui. “Saya bisa ditemui di mana saja,” ucap dia. Bram mengungkapkan, dalam laporan ke kepolisian dirinya tidak menitikberatkan pada kerugian yang dideritanya. Namun, kasus ini dilaporkan menggunakan pasal perbuatan tidak menyenangkan, sebab saat perusakan terjadi, cafe miliknya tengah didatangi banyak tamu. \"Bukan permasalahan materinya, tapi sebetulnya nggak enak saja sama pengunjung yang langsung ketakutan dan bubar pada saat kejadian berlangsung,\" ungkapnya. Pantauan Radar di Famouz Cafe sekitar pukul 15.00 WIB, kemarin, aktivitas karyawan sudah berlangsung seperti biasa. Police line yang sempat terpasang di lokasi perusakan sudah dibuka setelah tim Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) selesai melakukan olah tempat kejadian perkara. Sementara itu, dalam rekaman CCTV tampak lima pria berbadan besar masuk ke dalam cafe. Tanpa basa-basi, pria yang mengenakan singlet hitam langsung menendang meja. Kemudian, pria lainya yang mengenakan kaos juga ikut melakukan perusakan. Usai mengusir para tamu, dari video itu nampak dua pelaku kembali masuk ke cafe. Keduanya mengacak-ngacak dan menghancurkan barang-barang. Tidak hanya itu, salah satu pelaku kemudian berdiri di meja kasir sambil menunjuk-nunjuk para karyawan, dan pelaku lainya meneruskan perusakan. Belum puas, dua pelaku lainnya terlihat masuk dengan membawa kayu dan kembali melakukan perusakan. Menurut Bram, saat itu salah satu pelaku meneriaki pengunjung. \"Saya sudah bilang, jangan ke sini lagi,” ucapnya, menirukan ucapan pelaku. Dikonfirmasi via sambungan telepon selular, Ketua Pemuda Pancasila, Heri Hermawan membenarkan, pelaku perusakan Fampuz Cafe merupakan oknum anggota organisasi yang dipimpinnya. Menurut Heri, kejadian itu bermula dari miss komunikasi. Heri tidak menampik kasus itu dipicu oleh konflik pribadi. Para pelaku, yang kondisinya mabuk minuman keras, terpengaruh oleh hasutan orang ketiga. \"Benar itu anggota saya, tapi sebetulnya kami tidak ada masalah. Itu karena kondisi tidak sadar dan diperintah oleh pihak ketiga. Saya dan Bram juga berhubungan baik sekali,\" katanya. Heri memastikan, pihaknya juga akan memberi sanksi administratif internal organisasi kepada anggotanya. Sebab, perilaku perusakan tersebut tidak bisa dibenarkan dan menyimpang dari tujuan organisasi. Heri juga mendukung laporan yang dilayangkan Bram ke kepolisian. \"Biarkan proses hukum berjalan semestinya. Kami di organisasi juga memberikan sanksi khusus kepada yang bersangkutan. Tapi kalau toh bisa diselesaikan dengan damai, itu lebih baik,\" tuturnya. (atn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: