Bulog Indramayu Hanya Mampu Serap 60 Persen Beras

Bulog Indramayu Hanya Mampu Serap 60 Persen Beras

INDRAMAYU–Target penyerapan beras oleh Bulog Sub Divre Indramayu untuk tahun 2017 hanya tercapai 60 persen. Dari target pengadaan sebanyak 100 ribu ton, ternyata Bulog hanya mampu menyerap 60 ribu ton. Selain tidak mencapai target, realisasi tahun 2017 juga jauh dibandingkan 2016 yaitu 120 ribu ton. Kepala Bulog Dub Divre Indramayu Asep Buhori menjelaskan, tidak tercapainya target serapan tahun ini disebabkan oleh berbagai hal. Di antaranya serangan hama kerdil hampa (klowor) yang menyebabkan produksi padi menurun. Selain itu, jauhnya selisih harga gabah dan beras di pasaran dengan harga pembelian pemerintah (HPP) juga membuat penyerapan Bulog jadi sulit. “Petani lebih memilih menjual gabahnya ke pasaran dibandingkan ke Bulog,” ujarnya. Asep menjelaskan, HPP beras Bulog hanya dipatok Rp7.300 per kg yang kemudian naik menjadi Rp8.030 per kg. Sedangkan harga di pasaran mencapai Rp8.500 per kg. Jadi petani sudah pasti lebih memilih untuk menjual diluar Bulog. Selain itu, tambah Asep, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani mencapai di kisaran Rp6.500 per kg. Harga itu jauh lebih tinggi dibandingkan harga pembelianpemerintah (HPP) GKG di  gudang Bulog yang hanya Rp4.650 per kg dan dinaikkan 10 persen menjadi Rp5.115 per kg. Meski target pengadaan beras tak tercapai, namun Asep mengaskan untuk persediaan beras di Bulog Indramayu masih aman hingga enam bulan kedepan. Asep juga berharap panen pada tahun 2018 ini bisa lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga penyerapan beras ke Bulog juga bisa sesauai harapan. Sementara Kepala Bulog Sub Divre Jawa Barat M Sugit Tedjo mengatakan, sesuai dengan fungsinya Bulog menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga. Untuk itulah saat ini Bulog masih terus melakukan operasi pasar beras, dengan tujuan untuk mengendalikan harga beras yang terus melambung. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: