Jangan Kotori Masjid dengan Kampanye Politik

Jangan Kotori Masjid dengan Kampanye Politik

JAKARTA-Pengurus Masjid yang tergabung dalam Forum Silaturahim Takmir Masjid (FSTM) mewanti-wanti partai politik maupun tim sukses pasangan calon kepala daerah yang akan ikut dalam Pilkada serentak untuk tidak menggunakan Masjid dan rumah ibadah umat agama lain sebagai tempat berkampanye. Koordinator FSTM se-Jakarta Husni Mubarak Amir mengatakan sikap tegas itu harus diambil karena dia tak ingin ketegangan di Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu berulang ke 171 daerah lainnya. \"Masjid adalah tempat untuk beribadah, tempat untuk berdakwah, tapi dakwah yang dilakukan di mesjid-mesjid itu seharusnya dakwah yang membawa kedamaian, bukan dakwah menyebar kebencian, apalagi sampai mengarah pada ajakan memilih calon-calon tertentu,\" ujar Husni Mubarak dalam acara Halaqoh Takmir Mesjid se-Jakarta di Mesjid Assalafiyah Pangeran Jayakarta, Jakarta Timur, Jumat (26/1). Karenanya, lanjut Husni, para pengurus Masjid harus memastikan bahwa penceramah atau pengisi kegiatan di masjid-masjid haruslah memiliki pemahaman tentang Islam rahmatan Lil Al-Amin atau Islam agama perdamain untuk seluruh golongan, bukan ceramah atau dakwah yang mengotak-kotakan golongan tertentu. Sebab sikap tersebut ditegaskannya sangat membahayakan rasa persatuan dan kesatuan warga negara Indonesia sebagai elemen bangsa yang multi-etnis dan agama.  \"Tuduhan-tuduhan kafir, musyrik, dan munafik terhadap paham yang berbeda mengindikasikan radikalisme agama telah menemukan momentumnya dalam ruang demokrasi tapi nir logika ini,\" tegas Husni. Hadir juga dalam acara itu Ketua Dewan Mesjid Indonesia DKI Jakarta KH Ma\'mun Al-Ayubi. Kiyai Ma\'mun mengakui bahwa Masjid memang menjadi salah satu tempat yang strategis dalam menyampaikan sebuah isu-isu tertentu. Namun ditegaskannya bahwa Masjid hakekatnya tak boleh dilibatkan dalam pragmatisme politik. \"Saya mengimbau, di Pilkada serentak nanti, mari kita kembalikan fungsi Masjid dengan sebenar-benarnya. Jangan ada politisasi Masjid di pemilihan kepala daerah di 171 daerah nanti,\" tutup Kiyai Ma\'mun. (nes)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: