Warga Waswas Tebing Sungai Cijurey Longsor, Ancam Sutet dan Pemukiman

Warga Waswas Tebing Sungai Cijurey Longsor, Ancam Sutet dan Pemukiman

CIREBON-Sejumlah titik tanggul di Sungai Cijurey longsor akibat derasnya arus sungai beberapa hari terakhir. Penduduk sekitar dan pondasi tower Sutet yang melintang di Desa Blender, Kecamatan Karangwareng, terancam longsoran. Kuwu Desa Blender M Yunus saat dihubungi Radar mengatakan, longsornya tanggul setinggi sekitar 10 meter lebih tersebut, terjadi akibat badan tanggul yang digerus arus sungai yang beberapa kali sempat naik. “Sebenarnya ada beberapa titik yang awalnya dalam kondisi kritis dan rawan. Nah, pas kemarin ada arus kencang dan debit air naik, ada longsoran baru,” ujarnya kepada Radar. Dijelaskan Yunus, longsoran pertama diketahui berada di dekat pemukiman dan jika tidak segera ditangani, maka akan mengancam rumah-rumah yang letaknya mepet ke tebing Sungai Cijurey. “Warga sudah kerja bakti, sudah pasang crucuk bambu. Ini untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya longsor susulan,” imbuhnya. Untuk lokasi kedua longsoran berada di Blok Kebon Awi di lahan bengkok milik desa. Di titik tersebut, longsoran yang terjadi selain mengancam lahan pertanian, juga mengancam pondasi tower yang berada sekitar 30 meter dari titik tebing Sungai Cijurey. “Kalau permintaan kami selaku pemerintah desa dan masyarakat Blender, pihak terkait harus segera membuat bronjong dan tembok penahan tebing atau tanggul, terutama di wilayah pemukiman. Ini biar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya. Sementara itu, salah seorang warga Desa Blender Taufik saat ditemui Radar mengatakan, penanganan wilayah kritis dan rawan longsor harus segera dilakukan, baik oleh pemerintah desa, kecamatan ataupun kabupaten. Hal ini agar masyarakat tidak dibayang-bayangi perasaan takut sewaktu-waktu terjadi bencana yang lebih besar. “Apalagi kemarin baru saja Ciledug dan Pasaleman dilanda banjir besar. Kita juga takut, bisa saja sewaktu-waktu wilayah kami dilanda pergerakan tanah dan longsor. Jangan sampai ini terjadi karena penanganan yang terlambat dari pemerintah,” bebernya. Menurutnya, tahun lalu pemerintah kabupaten sudah membangun bronjong di sekitar lokasi yang longsor. Namun rupanya keberadaan bronjong tersebut belum mampu menahan longsor, yang lokasinya tak jauh dari bronjong yang sudah dibangun. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: