Hari ke-12, Sudah Minta Bantuan 60 Orang Pintar, Begini Nasib Ahmad Rifai

Hari ke-12, Sudah Minta Bantuan 60 Orang Pintar, Begini Nasib Ahmad Rifai

CIREBON – Tidak pernah mengenal lelah. Itulah yang dilakukan keluarga Ahmad Rifai (20). Dibantu petugas dan warga, terus melakukan pencarian jenazah korban yang terseret arus Sungai Cipager. Hari Senin (5/3) kemarin adalah yang ke-12 korban tenggelam. Namun jasad korban masih belum juga ditemukan. (Baca: Lihat, Video Detik-detik Ahmad Rifai Terseret Arus Sungai Cipager) Pantuan Radar Cirebon, petugas dari BNPB dan masyarakat sekitar kembali menyisir sungai menggunakan perahu karet dan pelampung dari ban dalam bekas. Mereka menyisir sepanjang Sungai Cipager. Mulai dari titik di mana korban melompat, hingga aliran sungai di daerah Gunung Jati Kabupaten Cirebon. Tapi belum juga ditemukan titik terang. (Baca: 5 Hari Ahmad Rifai Hanyut Belum Ditemukan, Keluarganya Gelar Ritual Khusus) Neneng, orang tua korban mengatakan, selain upaya pencarian dengan cara menyisir sepanjang sungai, dirinya juga meminta bantuan orang pintar. Salah satunya Ustad Ujang Bustomi. “Sudah banyak ustad dan orang pintar yang didatangi. Kalau dihitung ada enam puluh orang pintar. Sekarang kami meminta bantuan Ustad Ujang Bustomi, untuk mencari tahu titik keberadaan jenazah almarhum,“ katanya. (Baca: Warga Battembat Terseret Arus Sungai Cipager, Korban Belum Ditemukan) Dari sekian banyak orang pintar, belum ada satu pun berhasil mengetahui keberadaan Ahmad Rifai yang sudah 12 hari hanyut. Keluarga korban pun tak pernah putus asa untuk mencari. “Saya ucapkan terima kasih yang mendalam kepada para petugas dan masyarakat sekitar. Mereka tidak mengenal lelah membantu mencari putra saya,” ujar Neneng. Seperti diberitakan sebelumnya, Rabu (21/2) sekitar pukul 17.00 WIB, Ahmad Rifai, Warga Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, terseret arus deras Sungai Cipager. Saat kejadian, korban sedang mandi di sungai dengan terjun melompat dari jembatan bersama rekan-rekannya. Derasnya arus sungai akibat hujan yang mengguyur menyeret korban dan rekan-rekannya. Malang bagi Ahmad. Meski sudah berupaya untuk menepi, tapi dia kembali terseret arus sungai karena kehabisan tenaga. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: