Semua Korban Bencana di Kuningan Dapat Huntara

Semua Korban Bencana di Kuningan Dapat Huntara

KUNINGAN - Korban bencana di seluruh Kabupaten Kuningan akan dibuatkan huntara (hunian sementara).Hal itu berdasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) penanggulangan bencana yang dilakukan Pemkab Kuningan, Rabu (7/3). Rapat yang dihelat di ruang rapat Purbawisesa Setda Kuningan itu dihadiri Plt Bupati Dede Sembada, Kapolres AKBP Yuldi Yusman, Dandim 0615, Ketua DPRD Rana Suparman dan kepala SKPD terkait. Rakor juga melibatkan sejumlah camat dan kepala desa dari wilayah yang terkena bencana. Rapat membahas perkembangan penanggulangan bencana yang terjadi di beberapa titik yang terjadi karena faktor cuaca. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kuningan Amirudin mengatakan, bencana banjir bandang terjadi akibat kenaikan air. Ditambah lagi endapan di dasar sungai yang terkumpul dari kikisan tepi sungai sehingga semakin lama semakin bertambah material di bawah air tersebut. Kemudian curah hujan cukup tinggi. “Itu penyebab banjir yang terjadi di beberapa desa. Kami juga harus segera melakukan normalisasi beberapa sungai yang kondisinya saat ini di mana jarak antara tepian dengan rumah penduduk sudah mencapai rata-rata 50 cm,\" terang Amirudin. Ketua DPRD, Rana Suparman menyarankan untuk penanggulangan bencana agar pemerintah memotong anggaran di setiap SKPD. Jika perlu, dana DBHCT juga dialokasikan untuk penanganan bencana. Selain itu, Rana meminta pemerintah membentuk posko utama di setda, untuk menampung bantuan. “Anggaran untuk penanganan bencana alam dan juga korban, pemerintah bisa mengambil dari anggaran SKPD. Dikurangi, begitu. Yang penting tidak menyalahi aturan. Ini kan dalam kondisi darurat, di mana membutuhkan penanganan yang cepat. Dan saya juga meminta agar Kabag Ekonomi bisa menyisihkan dana DBHCT untuk penanganan bencana alam,” tegas Rana. Camat Ciniru, Zaenudin yang hadir pada rapat tersebut mengatakan bahwa saat ini beberapa desa yang terkena dampak bencana sudah mencapai titik terang akan program yang dilakukan pemerintah daerah. Bantuan yang diberikan oleh Disdikbud sudah diterima kepada yang ditargetkan. “Ada bantuan berupa dana yang sudah kami terima dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Selain itu bantuan lain dari masyarakat Kuningan juga Alhamdulillah terus mengalir. Yang perlu dipikirkan sekarang adalah bagaiamana pemerintah secepatnya membangun hunian sementara. Sebab kasihan masyarakat harus tinggal di aula yang kondisinya juga kurang layak,\" sebut camat Ciniru. Pada rapat tersebut, Kepala DPRPP HM Ridwan Setiawan mengaku sudah menyediakan meja untuk memenuhi kebutuhan bagi korban bencana. Seperti meja sanitasi untuk pendataan pembangunan MCK dan lain-lain di daerah bencana. Selain itu ada meja relokasi dan huntara yang fungsinya untuk melakukan pendataan oleh kepala desa terkait untuk mempercepat realisasi hal tersebut. “Untuk huntara, lahannya sudah ada. Mungkin secepatnya akan segera dibangun. Termasuk nanti ada dari pihak swasta yang akan membangun huntara,” ungkap Ridwan. Kapolres AKBP Yuldi Yusman mengutarakan jika kepolisian akan memabantu maksimal pemerintah daerah dan juga masyarakat. Kepolisian juga sudah menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam. “Penanggulangan bencana ala mini memerlukan kerjasama yang intens antar instansi pemerintah. Kami dari kepolsian siap membantu di lapangan. Sebagai bentuk kepedulian, kami juga sudah memberikan bantuan kepada korban bencana alam. Seperti di Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum,” ujarnya. Menanggapi hal tersebut, Plt Bupati Dede Sembada menyatakan, segera melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait guna mempercepat proses normalisasi sungai. Dede juga menyampaikan bahwa selain penanggulangan bencana, harus diperhatikan hal pencegahan bencana kembali terjadi. Plt Bupati juga menyampaikan bahwa KBM (kegiatan belajar mengajar) di beberapa wilayah sudah berjalan seperti biasanya. “Saya mengintsruksikan keoada seluruh SKPD untuk gerak cepat menangani bencana alam terutama pembangunan huntara,” tandas Desem. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: