Ini Kritik untuk Orang Tua yang Paksakan Kehendak di PPDB

Ini Kritik untuk Orang Tua yang Paksakan Kehendak di PPDB

Predikat sekolah favorit nyatanya bukan hanya membuat banyak siswa berlomba bersekolah di sana. Kadang, sebatas untuk mempertahankan gengsi. Tak sedikit pula yang akhirnya memaksakan kehendak untuk menerobos aturan penerimaan peserta didik baru (PPDB). APRIDISTA SITI RAMDHANI, Cirebon SAAT lampu panggung diredupkan, Memey muncul dengan menyanyikan sebuah lagu sendu. Liriknya begitu lirih. Ia tak tahan mendapatkan hujatan dari teman-temannya. Anak titipan! Memey kadung menerima cap itu. Sosok pelajar SMP berambut panjang itu, terpaksa mengikuti kehendak orang tuanya agar masuk ke sekolah favorit. Keinginannya belajar tari tradisional, ditentang oleh ibunya. Memey dimasukan ke sekolah favorit dan mengikuti les ballet, piano, dan lainnya. Karena keinginan orang tuanya itu, akhirnya Memey masuk di SMP Favorit melalui jalur belakang. Ia pun mengikuti berbagai ekskul dan les sesuai kehendak ibunya. Meski hal tersebut dijalankan Memey, namun tentu saja tak sepenuh hati. Label anak titipan, membuat Memey kian tertekan. Tanpa sepengetahuan sang ibu, Memey sering bolos sekolah. Sampai akhirnya sang ibu menemui guru Memey yang ternyata sahabat dekatnya. Dari situ, sang guru pun memberi tahu apa yang dialami Memey selama ini. Cerita drama musikal ”Cerita untuk Memey” itu dipertontonkan di Malam anugrah Pendidikan Kota Cirebon. Drama karya Dina Tri Indiani Yusrina yang disutradarai Ade Fathullah Hisyam, itu berhasil menerjemahkan keinginan Kepala Dinas Pendidikan, H Jaja Sulaiman. “Drama dibuat atas fenomena ini yang telah terjadi selama ini,” ujarnya kepada Radar Cirebon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: