Begini Perbandingan Perilaku Wisatawan Lebaran dan Liburan

Begini Perbandingan Perilaku Wisatawan Lebaran dan Liburan

CIREBON-Kemudahan akses menuju Kota Cirebon, berdampak pada kunjungan wisatawan yang terus naik. Dalam lima tahun terakhir, angkanya cukup signifikan terutama untuk wisatawan domestik. Tapi kunjungan wisata di momen liburan belum memberi multiplier effect. Sore itu, wartawan koran ini berdiskusi dengan salah satu pemilik hotel lokal. Di libur lebaran yang lebih panjang, ia kadung punya ekspektasi hunian kamar yang tinggi. Kenyataan toh kelewat meleset. Polanya masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Libur panjang akhir pekan juga tak banyak mendongkrak tingkat hunian. Penyebabnya tidak lain dari pola kunjungan wisatawan yang relatif singkat di Kota Cirebon. Hanya beberapa destinasi yang dikunjungi. Habis itu pulang lagi atau menyasar wisata alam di daerah tetangga. Akses Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang terhubung dengan Tol Trans Jawa, membuat hotel kehilangan segmen pemudik transit. Biasanya, mereka menginap barang sehari untuk istirahat di Kota Cirebon sebelum melanjutkan perjalanan. “Sekarang ini tol kan lancar, nggak macet. Udah nyambung sampai ke Jawa. Jadi, udah nggak transit lagi di Cirebon,” tuturnya. Sedangkan untuk wisatawan, polanya juga kurang lebih sama. Di libur lebaran ini kebanyakan wisatawan dari Bandung, Jakarta dan sebagian Jawa Tengah khususnya Tegal, tak menginap di Cirebon. Maksimal dua destinasi yang dituju ditambah wisata kuliner, kemudian kembali ke kota asal. Dari survei yang dilakukan Radar Cirebon di sejumlah tempat wisata, tercatat pengunjung didominasi wisatawan wilayah III Cirebon sebanyak 45%. Diikuti asal DKI Jakarta 20%, Jawa Tengah 23% dan Jawa Barat 7%. Mayoritas dari mereka yang menginap memilih menumpang di rumah kerabat atau sekitar 48%. Pilihan ini rasional, karena sebagian adalah pemudik. Untuk akomodasi hotel hanya 10% dan mereka yang pulang pergi 43%.  Untuk kategori minat wisata, jagoannya masih sektor kuliner yang mencapai 42%, diikuti wisata sejarah dan budaya 33% dan wisata keluarga 25%. Survei serupa juga pernah dilakukan Radar Cirebon, September 2017. Survei yang melibatkan 90 responden baik wisatawan domestik maupun mancanegara itu menyimpulkan bahwa mayoritas yang dicari di Kota Cirebon adalah wisata kuliner. Angkanya mencapai 60 persen. Kemudian, 59 persen pengunjung tersebut lebih memilih perjalanan pulang pergi daripada menginap. 59 persen diantaranya menggunakan hotel di wilayah Kota Cirebon, 16 persen memilih hotel di Kabupaten Kuningan, 11 persen di hotel yang berada di Kabupaten Cirebon dan sisanya tinggal di rumah kerabat. Menjelang akhir tahun, 29 persen pengunjung dari luar kota datang ke kota udang untuk meeting, incentive and conference (MICE). Sedangkan dari kategori asal kota, wisatawan domestik didominasi asal Jakarta dengan 27,78 persen, disusul Bandung 21,11 persen dan Pekalongan 7,78 persen. Untuk wisatawan mancanegara asal Libya 3,33 persen dan Malaysia 2,22 persen. Soal data ini, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki belum menganalisa apakah libur lebaran yang lebih panjang bisa memberikan dampak pada bisnis hotel. Data hunian masih harus dilihat perkembangannya hingga H+5. Tetapi secara umum, setelah akses tol Trans Jawa terhubung, ada dampak tersendiri pada industri perhotelan. Di momen Idul Fitri, rata-rata hotel di Kota Cirebon mengalami okupansi 90 hingga 100 persen di H-1, H+1 dan H+2 lebaran. Polanya setiap tahun hampir sama. \"Full hanya beberapa hari normal setelah lebaran,\" ujar Kiki, sapaan akrabnya. Kehadiran tol ibarat dua sisi mata uang bagi bisnis hotel. Positifnya kemudahan akses untuk berkunjung jadi lebih mudah dan wisatawan semakin banyak. Negatifnya, bisa jadi wisatawan ini hanya berkunjung dalam waktu singkat. \"Mereka bisa PP (pulang pergi) karena ada tol jadi memungkinkan,” tuturnya. Pihaknya pun berharap pemerintah dan pelaku usaha lainnya bisa memberikan daya tarik baru untuk memanjakan wisatawan. Sehingga Kota Cirebon tidak hanya jadi destinasi wisata yang sehari singgah, tapi bisa menahan orang untuk berlama-lama. Public Relations Metland Hotel Cirebon, Wily Asih mengonfirmasi data tersebut. Di lebaran tahun ini H+2 dan H+3 kamar sudah full booked. Tetapi, semjak adanya tol dan berbagai kemudahan akses menuju Cirebon okupansi memang mulai ada gejala penurunan. \"Biasanya sebelum hari H lebaran juga sudah penuh,\" terangnya. Meski begitu pihaknya pun masih menunggu perkembangan okupansi di hari berikutnya karena libur lebaran masih panjang. \"Kita lihat perkembangannya samapi tanggal 20 ini,\" tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: