Grebeg Syawal Tradisi Rutin Keraton Kanoman

Grebeg Syawal Tradisi Rutin Keraton Kanoman

CIREBON-Grebeg Syawal merupakan tradisi prosesi ritual Keraton Kanoman Cirebon sejak beberapa abad lalu. Agenda rutin tahunan itu selalu dipadati ribuan peziarah. Tepatnya hari Jumat (22/6) prosesi ritual itu digelar.  Acara yang digelar di komplek Makam Sunan Gunungjati Desa Astana, Kecamatan Gunungjati itu sebagai prosesi ritual yang ditahbiskan dalam bentuk \"pengakuan\" terhadap silsilah para leluhur dan perhelatan yang berisi doa-doa kepada para raja yang telah wafat sebagai pendahulu keraton. Juru bicara Keraton Kanoman Cirebon Ratu Raja Arimbi Nurtina ST MH menyampaikan, Kesultanan Kanoman Cirebon melaksanakan ritual Grebeg Syawal di Makam Sunan Gunungjati di Desa Astana,  Kecamatan Gunungjati dipimpin oleh Sultan Kanoman Xll kanjeng Gusti Sultan Raja Muhammad Emirudin. Menurutnya,  esensi propesi ritual ini merupakan ziarah kubur (Nyekar) Sultan Kanoman Xll Sultan Raja Muhammad  Emirudin dengan segenap keluarga bersama karabatnya ke Makam Raja - Raja Kesultanan Kanoman yang telah wafat dan di semayamkan di Kompleks Astana Gunung Sembung, Desa Astana Kecamatan Gunung jati, Kabupaten Cirebon. \"Atas nama Keluarga Besar Kesultanan Kanoman Cirebon mengucapkan Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1436 H. Mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat. Semoga amal ibadah kita dapat menghantarkan kesalehan menjadi orang-orang yang bertakwa,\" ujar Arimbi. Dia menjelaskan,  grebeg syawal yang berlangsung setiap tahun ini juga, dimaksudkan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia Nya, sehingga dapat melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan ramadhan dan puasa sunah selama enam hari. Prosesi ini, dijadikan media pertemuan silaturahmi dan pengukuhan persaudaraan antar umat Islam antara Sultan dengan masyarakat luas yang berziarah di makam Kanjeng Sunan Gunung Jati. \"Rangkaian prosesi grebeg syawal ini  banyak mengapresiasikan khazanah kebudayaan Islam Indonesia yang tidak bisa dilepaskan dari indentitas masyarakat Cirebon dan Indonesia.\" terangnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: