1.500 Hektare Sawah di Kandanghaur Terancam Puso

1.500 Hektare Sawah di Kandanghaur Terancam Puso

INDRAMAYU – Musim kemarau mulai menelan korban. Ribuan hektare tanaman padi di wilayah pantura Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, terancam mati kering. Jika tak segera diairi, tanaman padi petani yang sudah bunting (berbulir) terancam puso alias gagal panen. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Kandanghaur, Waryono Batak menyebutkan, padi bunting yang terancam puso menyebar di sejumlah desa diantaranya Desa Karangmulya, Wirapanjunan, Karanganyar, Ilir, Bulak dan Parean Girang. Luasnya ditaksi mencapai 1.500 hektare. Umur tanaman padi di 5 desa itu antara 60-70 hari setelah tanam (hst). “Masuk masa bunting, lagi butuh-butuhnya air. Sekarang lagi pada sekarat. Kalau sampai 10 hari lagi tidak ada pasokan air, ya sudah mati puso,” kata Waryono Batak, Selasa (3/7). Krisis air terjadi, ungkap dia, lantaran tidak adanya pasokan dari saluran irigasi. Baik yang bersumber dari Bendung Rentang Jati Gede maupun Cipanas Sumur Watu. Bahkan sejak sebulan terakhir, kondisi saluran irigasi sudah kering kerontang dan ditumbuhi rumput liar. Petani di sana tak bisa berbuat apa-apa. Mengandalkan curah hujan sudah tidak mungkin. Upaya pompanisasipun tak bisa dilakukan. “Mau nyedot air dari mana? Saluran irigasi kering semua. Isinya rumput,” keluh dia. Karena itu pihaknya berharap pihak berwenang dapat membantu persoalan pasokan air diwilayahnya. Sebab apabila pasokan air tak segera tiba, maka tanaman padi menjelang panen itu tidak akan selamat. Jikapun dapat dipanen maka maka bulir padinya akan kosong. Petasi dipastikan merugi. “Pihak-pihak yang terkait dengan persoalan ini harusnya tanggap. Setiap tahun kondisinya seperti ini. Aja meneng-meneng bae,” ketusnya. Salah seorang petani, Amin mengaku hanya bisa pasrah. Dia mengaku sudah keluar modal banyak untuk mengusahakan ketersediaan air lewat pompanisasi sejak musim tanam tiba. Namun pas tanaman padinya lagi bunting, air justru langka. Padahal Amin berharap hasil panen kali ini dapat memperoleh keuntungan signifikan. “Soalnya buat biaya pendidikan anak-anak. Kan sebentar lagi pada mau masuk sekolah,” ucapnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: