Ada Pungutan Daftar PPDB, Disdik Jabar Belum Terima Laporan

Ada Pungutan Daftar PPDB, Disdik Jabar Belum Terima Laporan

CIREBON–Keluhan orang tua siswa SMAN 3 yang keberatan dengan uang titipan seragam, belum mendapat respons pihak berwenang. Kepala Dinas Pendidikan Cabang Wilayah X Jawa Barat, Dewi Nurhulaela mengaku belum mendapatkan laporan. \"PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru ) juga masih dalam proses dan belum selesai,\" ujar Dewi, kepada Radar Cirebon. Selanjutnya Dewi tak bersedia memberikan komentarnya. Seperti diberitakan Radar Cirebon, sejumlah calon orang tua siswa SMAN 3 Kota Cirebon melaporkan adanya dugaan pungutan yang dilakukan pihak sekolah. Mereka menilai ada kejanggalan, meski tak kuasa untuk tetap mengeluarkan uang. “Biasanya namanya bayar ini itu kan nanti. Rapat dulu, musyawarah dulu. Ini langsung minta uang saja,” ujar salah seorang calon orang tua siswa yang enggan diungkapkan identitasnya. Mulanya ia menganggap wajar adanya biaya itu. Apalagi disebutkan untuk seragam. Tetapi setelah melihat nilainya, dirasa terlalu mahal. Kemudian tidak ada rincian dari pembiayaan yang dibebankan kepada orang tua siswa. “Tanda terima nggak ada. Nggak dikasih. Katanya buat seragam,” tuturnya. Pengusaha di bidang jasa itu mempertanyakan rincian seragam dengan pembiayaannya. Biasanya, sekolah memang mengadakan seragam tertentu sesuai ciri khasnya masing-masing. Tetapi nominal yang dipungut dirasa memberatkan. “Itu seragam branded ya? Mahal amat sampai Rp1,5 juta,” selorohnya. Kepala SMAN 3 Kota Cirebon Naning Priyatnaningsih meluruskan informasi itu. Menurut dia, itu bukan pungutan. Melainkan pembayaran untuk pemesanan seragam sekolah. “Itu titipan pesan seragam. Seragamnya hanya dikeluarkan sekolah lewat koperasi,” katanya. Kemudian, Naning menekankan, pembiayaan itu sifatnya tidak wajib saat daftar ulang. Bahkan saat sosialisasi dengan orang tua masalah ini sudah disampaikan. Bahkan ditawarkan secara langsung. “Seragam ini kan tidak ada di luar sekolah. Bisa dibeli di koperasi sekolah ini,” ucapnya. Penawaran pemesanan seragam tersebut diharapkan bisa mempermudah orang tua. Ada tiga jenis seragam yang dijual koperasi yakni, batik, pakaian olahraga dan baju muslim. Namanya memesan, orang tua tidak dibebankan nominal tertentu. Bahkan ada yang baru menitipkan Rp150 ribu. Dari pendataan koperasi, baru 60 persen orang tua siswa yang membayar biaya pemesanan ini. Sementara untuk biaya lainnya baru akan diinformasikan detail saat rapat orang tua murid setelah Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: