3 Puteri Indonesia Punya PR Besar di Pageant Internasional

3 Puteri Indonesia Punya PR Besar di Pageant Internasional

TIGA besar Puteri Indonesia 2018 mengemban gelar dan tanggung jawab sekitar empat bulan terakhir. Mereka adalah Puteri Indonesia 2018 Sonia Fergina Citra (26), Puteri Indonesia Lingkungan 2018 Vania Herlambang (21), dan Puteri Indonesia Pariwisata 2018 Wilda Octaviana Situngkir (22). Sejumlah agenda yang sudah ditetapkan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dan Mustika Ratu mesti mereka jalani. Ketiganya punya PR besar mempersiapkan diri untuk pageant internasional. Sonia akan berlaga di Miss Universe 2018, Vania menuju Miss International 2018, sedangkan Wilda akan bersiap untuk Miss Supranational 2018. Sejumlah kelas dan pelatihan diikuti. Semua disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan kompetisi masing-masing. ”Pelatihan dan kelas khusus memang sudah masuk ke agenda kegiatan harian kami bersama YPI dan Mustika Ratu,” ujar Sonia yang berkunjung ke redaksi Jawa Pos (Radar Cirebon Group) bersama Vania dan Wilda, kemarin (6/7). Mereka sepakat bahwa skill yang harus benar-benar dikuasai adalah public speaking dan bahasa Inggris. Mereka mesti luwes dan lugas saat sesi tanya jawab, pidato, memperkenalkan diri, maupun final question. Ketika terpilih sebagai tiga besar Puteri Indonesia 2018 pada Maret lalu, cukup banyak netizen dan pencinta pageant yang menyorot kemampuan public speaking mereka. Ada yang menilai mereka tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Ada pula yang menilai ketiganya terlalu nervous atau tidak pede ketika berbicara. Sonia, Vania, dan Wilda pun banyak berguru kepada para alumnus Puteri Indonesia. Terutama yang pernah berlaga di kontes kecantikan internasional. Di antaranya, Artika Sari Devi, Dea Rizkita, Elvira Devinamira, Intan Aletrino, dan Anindya Kusuma Putri. ”Mbak Artika ngajarin personal branding, Mbak Anin mengajarkan tentang nasionalisme, terus Mbak Vira lebih ke styling,” sebut Vania. Dari segi penampilan, mereka tidak mudah puas. Walaupun sudah berpengalaman di panggung kontes atau catwalk, mereka mengaku masih harus banyak belajar. Untuk itu, Sonia, Vania, dan Wilda mengikuti pelatihan beraksi di catwalk dan pose bersama pengajar yang sudah ditentukan YPI. Perawatan tubuh di Tamansari Royal Heritage Spa menunjang kebugaran tubuh mereka. Yang tak kalah penting adalah busana. Gaun Sonia dirancang Anas Khairunnas. Vania akan mengenakan karya Billy Tjong. Lantas, Wilda akan memakai gaun buatan Eko Tjandra. ”Ini sekarang lagi proses fitting sama penentuan desain,” imbuh Wilda. National costume yang ikonis sedang berada dalam proses diskusi dan seleksi. Tahun ini, Jember Fashion Carnival (JFC) yang didirikan Dynand Fariz akan menyumbangkan national costume. Sebagai bekal visi yang akan disampaikan, ketiganya memperkaya diri dengan wawasan. Sonia misalnya. Dia memutuskan untuk mengampanyekan kesadaran akan pencegahan kanker serviks dan kesehatan perempuan pada pergelaran Miss Universe 2018. Selain itu, perempuan 26 tahun tersebut ingin mengampanyekan toleransi budaya dan beragama. ”Saya kan sekarang jadi duta Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks. Salah satunya mengampanyekan imunisasi HPV,” katanya. Vania yang akan ikut Miss International 2018 mengaku ingin mengampanyekan nilai toleransi dan gerakan antiterorisme. Dalam kontes Miss International, isu yang diangkat adalah cultural understanding. Menurut Vania, tragedi terorisme yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa toleransi berbudaya harus segera dikampanyekan. Sementara itu, Wilda yang akan tampil di Miss Supranational 2018 punya PR khusus. Kegiatan yang akan berlangsung di Polandia itu terkenal dengan segmen yang menampilkan tarian atau koreografi. Untuk itu, Wilda mulai mengikuti kelas koreografi. ”Yang pasti, Miss Supranational itu harus energik dan ceria. Cocok lah sama saya... hehe,” tutur Wilda. (len/c17/nda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: