Walah, 5 Guru Swasta di Cileduk Dipecat Sepihak

Walah, 5 Guru Swasta di Cileduk Dipecat Sepihak

CIREBON-Lima guru dari salah satu sekolah menengah kejuruan swasta di Kecamatan Ciledug, diberhentikan sepihak oleh pihak sekolah. Pemberhentian tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan maupun peringatan dari sekolah terkait. Iin Indrawati guru yang sudah sekitar 8 tahun mengajar di sekolah tersebut mengaku, tidak mendapatkan panggilan untuk mengajar kembali di SMK itu. Diakuinya, hal tersebut tidak hanya menimpa dirinya, melainkan menimpa juga rekan-rekan kerja lainnya sesama guru di sekolah tersebut. “Semuanya ada lima guru. Kita tidak pernah tahu apa kesalahan kita, sampai tidak dipekerjakan kembali. Kita juga tidak pernah berbuat kesalahan fatal yang sampai akhirnya menerima surat peringatan,” ujarnya. Pihaknya sempat kebingungan, ketika sejumlah guru-guru dan rekan lainnya sudah mendapatkan panggilan dari pihak sekolah, namun ia dan empat orang guru lainnya malah tidak mendapatkan surat panggilan, baik untuk mengikuti seleksi kembali atau di-interview lagi. “Saya ini sudah sekitar delapan tahun. Kalau sudah tidak mau pakai jasa ya sebagai pengajar ya dibicarakan baik-baik. Disampaikan letak kesalahan saya di mana, biar bisa melakukan evaluasi untuk diri saya sendiri. Ini tanpa pemberitahuan apa-apa. Kita ini pengajar tenaga profesional, untuk bisa sampai di titik ini kita juga menempuh pendidikan yang tidak murah,” imbuhnya. Kondisi serupa diakui guru lainnya yang mengalami nasib serupa. Lela guru yang baru mengajar sekitar satu tahun tersebut tidak menerima panggilan untuk mengajar kembali. Padahal seingatnya, dia tidak pernah berbuat kesalahan fatal yang membuatnya tidak layak untuk dipanggil kembali. “Setidaknya kita mendapatkan penjelasan yang utuh apa alasan kita tidak dipanggil kembali. Saya memang masih baru, tapi teman-teman yang lain cukup lama. Ada yang sudah 9 tahun, 8 tahun dan 3 tahun. Kita tidak pernah mendapatkan penjelasan yang utuh, beberapa kali bertanya juga tidak pernah mendapatkan kepastian,” jelasnya. Namun demikian, meskipun tidak mendapatkan panggilan, Lela akhirnya tetap mengikuti seleksi ulang yang dimulai dari test tulis, meskipun tanpa surat panggilan dari sekolah. “Saya sudah ikut tes lagi, tapi tanpa surat panggilan. Saya tidak tahu nantinya seperti apa. Yang jelas, saya ikut saran beberapa teman-teman yang menganjurkan saya ikut tes,” paparnya. Sementara itu, Kepala SMK tersebut, Heru Sulistyo mengatakan, jika pihaknya belum menerima informasi apapun terkait hal tersebut. Menurutnya, saat ini ia sendiri baru datang dari luar kota dan akan menanyakan terlebih dahulu ke stafnya. “Saya telusuri dulu, saya belum tahu karena baru datang dari luar kota. Tapi terkait persoalan itu, sebenarnya bukan ranahnya sekolah, itu yayasan yang mengambil keputusan,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: