Tidak Punya Mobil Siaga, Kuwu Desa Hulubanteng Didemo Warga

Tidak Punya Mobil Siaga, Kuwu Desa Hulubanteng Didemo Warga

CIREBON-Sejumlah warga Desa Hulubanteng, Kecamatan Pabuaran mendatangi Balai Desa Hulubanteng, menuntut pihak desa menyiagakan mobil siaga untuk keperluan masyarakat. Pasalnya, selama ini warga sekitar mengaku kesulitan armada jika ada yang butuh angkutan ke rumah sakit. Dalam rilis yang diterima Radar Cirebon, sejumlah warga yang datang tersebut menyampaikan tuntutan agar Desa Hulubanteng segera memiliki mobil siaga desa. Terlebih saat ini, Desa Hulubanteng sudah punya mobil dari anggaran dana desa, namun jarang berada di balai desa. “Mobil ini sering kali berada di rumah kuwu. Warga yang mau menggunakan juga kesulitan. Kami mau jika mobil ini ada di balai desa dan standby untuk keperluan dan kepentingan masyarakat. Tidak hanya digunakan untuk keperluan orang-orang tertentu saja,” ujar Rian salah satu warga. Namun demikian, Kuwu Desa Hulubanteng Sutardi mengatakan, jika yang terjadi bukan demo melainkan hanya beberapa warga yang menyampaikan saran dan pendapat terkait kebijkan pemerintah desa. “Bukan demo, orang yang datang cuma 4 orang. Meraka hanya nanya persoalan mobil siaga dan saya jelaskan duduk persoalannya,” jelasnya. Dikatakan Sutardi, mobil yang dimiliko Desa Hulubanteng tersebut adalah mobil operasional desa, bukan mobil siaga desa. Mobil tersebut dibeli menggunakan anggaran dana desa setelah pihak desa mengajukan permohonan ke Pemkab Cirebon. “Kita ajukan karena saat itu kita tidak punya kendaraan operasional, motor operasional yang ada tidak tahu di mana, sudah tidak ada sebelum masa saya menjadi kuwu,” katanya. Namun demikian, dia pun tidak mempermasalahakan aspirasi yang disampaikan warga. Pihaknya pun setuju mobil operasional desa yang kini ada diganti menjadi mobil siaga desa. “Permintaan mereka yang datang begitu. Minta ditempel stiker mobil siaga desa, kita tidak mempermasalahkan hal itu,” jelasnya. Terkait tuduhan jika pihaknya selama ini terkesan menguasai dan kerap menyimpan mobil siaga di rumahnya Sutardi beralasan, jika disimpan di balai desa takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti hilang ataupun rusak karena balai Desa Hulubanteng belum memilik garasi sehingga rentan dan berpotensi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Kalau hilang siapa yang tanggung jawab, makanya disimpannya tidak di balai desa. Yang jelas tadi bukan demo, orang banyak gitu,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: