Tewas, Jenazah Pelaku Bom Panci di Polres Indramayu Dimakamkan

Tewas, Jenazah Pelaku Bom Panci di Polres Indramayu Dimakamkan

INDRAMAYU-Jenazah terduga teroris Galuh Rasita (26) akhirnya tiba di Indramayu, Rabu malam (18/7). Jenazah tiba sekitar pukul 19.00 WIB , kemudian dimakamkan sekitar pukul 20.00 di pemakaman umum Blok Pilangsari RT 29 RW 06, Desa Jatibarang Baru, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Sebelumnya, Galuh Rasita dirawat di RS Bhayangkara Losarang Indramayu. Tapi karena luka tembak di bagian dada hingga tembus punggung, kondisinya pun kritis. Dia lalu dipindahkan ke RS Kramat Jati Polri Jakarta. Tapi pada Senin (16/7) tiba-tiba muncul informasi jika Galuh meninggal dunia. Pantauan Radar Indramayu, kedatangan jenazah pria yang menyerang Mapolres Indramayu dengan menggunakan bom panci itu sudah ditunggu kerabat dan warga sekitar. Rumah duka dipenuhi warga yang datang sejak sore hari. “Semua berjalan kondusif. Tak ada penolakan dari warga,” terang Kuwu (Kepala Desa) Jatibarang Baru, Iwan Hikwanto. Mewakili Pemdes Jatibarang Baru, Iwan bersyukur proses pemulangan dan pemakaman salah satu warganya bisa berjalan lancar dan kondusif. \"Pihak keluarga juga bisa menerima kepergian anaknya. Saya juga selaku kepala desa memberikan imbauan kepada warga agar kejadian yang sudah, biarlah berlalu. Kami mengajak semua warga untuk menjaga lingkungan desa agar tetap kondusif,” pinta Iwan. Seperti diberitakan, insiden penyerangan ke Mapolres Indramayu terjadi Minggu dini hari (15/7). Galuh dan istrinya Nurhasanah menggunakan sepeda motor matic. Mereka lalu menerobos masuk ke Mapolres Indramayu sekaligus mengejar anggota yang bertugas. Tapi petugas tak kalah sigap. Langsung meladeni aksi Galuh dan Nurhasanah. Polisi mencoba mengepung dua terduga teroris itu. Tembakan pun dilayangkan. Sebanyak 11 kali. Galuh dan Nurhasanah yang terdesak, mencoba kabur. Tapi tiba-tiba berbalik arah, lalu membuang satu buah panci ke arah pos penjagaan. Beruntung benda yang diduga bom itu tak meledak. Galuh dan Nurhasanah sendiri kabur ke arah Bunderan Mangga. Pengejaran terus dilakukan. Galuh diketahui tertembus timah panas polisi di bagian dada hingga menembus punggung. Oleh keluarga, Galuh sempat dibawa ke IGD RSUD Arjawinangun, tapi kemudian disarankan untuk dibawa ke tim medis RS Bhayangkara Losarang. Dari proses itulah, Galuh dan Nurhasanah akhirnya ditangkap. Aksi Galuh dan Nurhasanah disebut-sebut sebagai balas dendam setelah pada Sabtu (14/7) Densus 88 Anti Teror melakukan penangkapan berantai terhadap empat terduga teroris. Yakni Ahmad Syafii, Imam Izzudin Baehaqi, Rosyid, dan Munawar. Penangkapan dilakukan sejak pukul 08.00 hingga pukul 12.00 di beberapa lokasi berbeda di Indramayu. Densus 88 melanjutkan dengan penggeledahan rumah kontrakan Ahmad Syafii di Griya Cipancuh, Indramayu. Hasilnya, ada sejumlah barang bukti yang ditemukan. Di antaranya, 100 kg black powder, 50 kg potasium, kotak bahan peledak, saklar dan sebuah mobil Carry. Dari barang bukti itu, diduga keempat terduga teroris akan melancarkan aksi berupa bom mobil. Tapi Densus 88 Anti Teror mampu menggagalkannya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: