Doddy Ngajak Duel Wartawan

Doddy Ngajak Duel Wartawan

Tak Terima Disebut Melempem soal Status Tong Eng SUMBER– Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Cirebon Doddy Tedjakusuma Basuni SH naik pitam. Politisi Partai Golkar itu memaki wartawan di gedung dewan, kemarin. Doddy tidak terima dengan judul berita: Soal Tong Eng, BK Melempem yang diterbitkan Radar Cirebon edisi Selasa (19/2). Tidak hanya mengeluarkan kata-kata tak pantas, Doddy juga mengajak duel (berkelahi, red) dengan wartawan. Wartawan koran ini tiba di gedung wakil rakyat sekitar pukul 11.30. Tujuannya tentu ingin mengonfirmasi BK terkait batalnya rencana pemutusan nasib salah satu anggota DPRD, Supirman SH alias Tong Eng yang mendaftarkan diri sebagai calon direktur PDAM Tirta Jati. Namun, dengan tiba-tiba Doddy yang baru saja turun dari lantai dua usai menggelar rapat, langsung marah-marah. Kata-kata tak pantas dan ajakan berkelahi terlontar dari mulut Doddy. Beruntung, sebelum perkelahian terjadi, sejumlah wartawan dan PNS berhasil menengahi sekaligus menenangkan Doddy. “Kamu itu salah membuat berita. Meski pun itu judul, saya tidak terima dengan pemberitaan itu. Banyak SMS dan telepon yang masuk ke saya, masa BK dibilang banci dan mandul,” geram Doddy sambil menudingkan jari tangannya kepada wartawan koran ini. Dikatakan Doddy, rencana pemanggilan dan memutuskan nasib Tong Eng yang gagal pada Senin lalu (18/2) karena dirinya menghormati keputusan Ketua DPRD H Tasiya Soemadi Al Gotas yang menyatakan Tong Eng pasti mundur dari pencalonan direktur PDAM Tirta Jati. “Itu yang harus digarisbawahi, bukannya melempem,” jelas Doddy. Secara terpisah, Ketua BK DPRD Kabupaten Cirebon, Suhendi, menyatakan hari ini (Rabu, red) pihaknya akan melakukan pemanggilan secara resmi kepada Doddy yang memperlakukan wartawan dengan kata-kata kasar. “Dengan adanya sikap anggota yang temperamental seperti itu, kami akan memanggilnya dan melaporkan kepada ketua DPRD. Tidak pantas anggota dewan mengatakan seperti itu,” jelasnya. Seperti diberitakan, pekan lalu Doddy menggebu-gebu menyikapi pernyataan Tong Eng yang terkesan melecehkan personel BK. Dody sempat mengatakan bahwa Tong Eng melanggar etika dan harus mundur dari keanggotaan DPRD karena mendaftar sebagai calon direktur PDAM Tirta Jati. Tapi belakangan, Doody justru lebih memilih untuk menunggu proses tahapan seleksi yang sedang dilakukan oleh panitia seleksi (pansel). Melunaknya Dody diduga setelah Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H Tasiya Soemadi Al Gotas SE MM mengatakan Tong Eng tidak perlu mundur dari keanggotaannya sebagai wakil rakyat. “Untuk sementara kita mengikuti arahan dari ketua DPRD,” katanya. Doddy sendiri pernah menjelaskan, dalam Tatib DRPD Kabupaten Cirebon mengatakan bahwa setiap anggota DPRD tidak boleh merangkap jabatan sebagai pejabat negara, hakim pada badan peradilan, atau PNS, TNI/Polri, pegawai BUMN, BUMD atau badan lain yang anggarannya bersumber dari APBN atau APBD. “Jika memang melanggar, konsekuensinya ya mundur,” jelasnya. Sementara Tong Eng mengaku tidak akan mundur sebagai calon direktur PDAM. Tong Eng justru mengucapkan terima kasih atas banyaknya kritikan pedas yang sampai ke telinganya. “Mungkin mereka yang mengkritik terus-terusan, sangat sayang sama Tong Eng agar terus berada di parlemen. Mungkin selama ini saya berpikirnya terlalu pendek, anggap saja ini sebagai jamu dan saya tanggapi dengan kepala dingin,” tuturnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: