Diduga Korsleting Listrik, Gudang dan Dapur Ludes Terbakar

Diduga Korsleting Listrik, Gudang dan Dapur Ludes Terbakar

CIREBON – Warga dari RT 01 RW 05 Desa Karangasem, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, berhamburan keluar rumah sambil berteriak histeris meminta tolong, Selasa (24/7) sekitar pukul 04.45 WIB. Warga lainnya yang sebagian besar masih terlelap tidur buru-buru bangun dan langsung keluar rumah sambil mencari-cari asal suara tersebut. Terlihat nyala api membesar membumbung tinggi berasal dari bagian belakang rumah milik Turyadi (80). “Tidak ada yang tahu penyebabnya itu dari apa, tiba-tiba saja api membesar dan membakar bagian belakang rumah termasuk dapur,” ujar Agus, tetangga korban. Menurut Agus, sebelum petugas pemadam dari Pos Jaga Lemahabang datang, warga sekitar dibantu warga dari desa tetangga bahu membahu berusaha memdamkan api semampunya. Warga khawatir api merembet kebangunan lain akibat tiupan angin yang cukup kencang. Terlebih lokasi terjadinya kebakaran merupakan permukiman padat. “Yang terbakar habis itu gudang sama bagian dapur saja, api berhasil disekat dan tidak sampai membakar bangunan utama,” imbuhnya. Menantu korban, Suhandi (53) kepada Radar Cirebon mengatakan, bangunan yang diduga terbakar pertama kali adalah gudang yang posisinya menempel dengan rumah utama. “Gudang itu tempat menyimpan peralatan pertanian seperti mesin pompa dan hand sprayer. Saat kejadian ada 4 hand sprayer dan 3 mesin pompa. Semuanya ludes terbakar,” jelasnya. Dia mengaku tidak habis pikir kenapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Padahal di dalam gudang tidak ada aliran listrik dan hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan barang saja. “Saya cari ke sekitar barangkali ada yang bakar sampah juga tidak ada. Jadi setelah diamati dan dicari kemungkinan paling dekat itu ada arus pendek atau korsleting. Ada kabel untuk penerangan di pojok rumah yang kemungkinan memercikan api. Lalu membakar gudang dan merembet ke dapur,” paparnya. Meski tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka dalam peristiwa tersebut, namun kerugian diperkirakan cukup besar. “Kerugian diperkirakan sekitar Rp 40 juta sampai Rp 50 juta. Untung tidak merembet ke bangunan utama, karena berhasil diantisipasi,” ujarnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: