Kemarau, Waduk Darma Surut 8 Juta Meter Kubik

Kemarau, Waduk Darma Surut 8 Juta Meter Kubik

KUNINGAN - Sudah dua bulan ini pintu air irigasi Waduk Darma dibuka untuk kebutuhan pertanian wilayah Kuningan Timur dan sebagian wilayah Cirebon. Dampaknya, volume air bendungan tersebut kini menyusut hingga 8 juta meter kubik dari debit normal mencapai 36,5 juta meter kubik. Petugas operasi dan pemeliharaan (OP) Waduk Darma Ahmad Mansubun Zamanudin mengungkapkan, pintu air saluran irigasi Waduk Darma mulai dibuka pada Juni lalu. Selama dua bulan kemarin, air Waduk Darma dikeluarkan secara bertahap mulai dari 1,5 meter kubik per detik pada awal Juni, kemudian meningkat menjadi 2 meter kubik per detik pada pertengahan bulan dan 2,5 meter kubik per detik selama Juli kemarin. \"Sesuai rencana, mulai tanggal 1 Agustus ini pengeluaran air dari bendungan ditingkatkan menjadi 3 meter kubik per detik. Sehingga volume air Waduk Darma hingga saat ini sudah mencapai 28,2 juta meter kubik atau menyusut sekitar 8 juta meter kubik dari volume normal 36,5 juta meter kubik,\" kata Ahmad, kemarin. Penyusutan debit air Waduk Darma juga terlihat dari garis air permukaan yang membekas pada dinding waduk yang semakin turun setiap harinya. Kondisi ini pun praktis mempengaruhi keindahan Waduk Darma yang juga merupakan kawasan wisata sehingga tampak gersang. Meski demikian, kata Ahmad, kondisi tersebut terpaksa dikesampingkan demi kepentingan masyarakat luas. \"Karena fungsi utama Waduk Darma adalah sebagai penyimpan cadangan air yang baru akan difungsikan pada musim kemarau seperti sekarang untuk mengairi areal pertanian yang kering di wilayah timur Kuningan hingga Cirebon. Mengenai dampaknya pada keindahan wisata Waduk Darma, harap dimaklum demi kepentingan bersama,\" ungkap Ahmad. Namun untuk antisipasi kekeringan total, kata Ahmad, telah ada ketetapan batas terendah atau dead storage debit air Waduk Darma hingga 7,5 juta meter kubik. Pada saat debit air telah mencapai angka tersebut, maka penyaluran air untuk irigasi atau apa pun harus dihentikan untuk menjaga ketersediaan air di waduk. Ahmad mengatakan, berdasarkan jadwal rencana pengeluaran air Bendungan Darma dibukanya pintu air untuk irigasi tersebut akan berlangsung hingga pertengahan Oktober 2018, karena diperkirakan akan memasuki musim penghujan. \"Saat sudah memasuki musim hujan, maka pintu air kembali ditutup. Karena pengairan areal persawahan sudah bisa teratasi dari hujan, sehingga biarkan curah hujan mengembalikan volume Waduk Darma normal seperti semula,\" ujarnya. Keberadaan Waduk Darma yang tidak mempunyai mata air dan hanya mengandalkan pasokan air dari Sungai Cilutung, kata Ahmad, membuat penyusutan air waduk tidak dapat dicegah. Meski hingga saat ini pasokan air dari sungai tersebut masih mengalir, namun kapasitasnya mulai berkurang sedangkan pengeluaran untuk irigasi dan rembesan serta penguapan yang lebih besar praktis menyebabkan volume air Waduk Darma terus menyusut. \"Apalagi jika musim kemarau berlangsung lebih panjang, biasanya Sungai Cilutung pun akan kering sehingga tidak ada pasokan air ke Waduk Darma. Akibatnya volume air terus menyusut, dan seperti pengalaman kemarau tahun-tahun sebelumnya yang menyebabkan bermunculan daratan seperti pulau di tengah waduk. Mudah-mudahan saja musim kemarau tahun ini tidak terlalu panjang,\" ujar Ahmad. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: