Tak Bisa Merawat, Taman Trotoar Jl Perjuangan Jadi Semak Belukar

Tak Bisa Merawat, Taman Trotoar Jl Perjuangan Jadi Semak Belukar

CIREBON–Sejumlah hasil pembangunan di Kota Cirebon tak bisa lagi dimanfaatkan. Padahal, dana ratusan juta hingga miliaran digelontorkan untuk mempercantik estetika kota. Salah satunya taman di trotoar Jl Perjuangan. Penuh coretan. Tanaman hias mati dan kotor. Kondisi ini mengundang keprihatinan pejalan kaki. Sebab, trotoar di kawasan ini memang ramai lalu lalang warga khususnya mahasiswa dan pelajar.  “Dulu agak mending. Sekarang seperti semak-semak,” ujar Setiabudi (22), pejalan kaki yang ditemui Radar Cirebon. Sampah yang berserakan menjadikan fasilitas milik pemerintah daerah terlihat kotor. Kemudian rumput liar juga tumbuh menggantikan tanaman hias. Fasilitas lainnya juga rusak seperti kursi dan pot bunga. Pejalan kaki lainnya, Nurokhmah (24) mengusulkan agar penataan taman di trotoar tidak setengah-setengah. Apalagi di Jl Perjuangan yang frekuensi penggunaan trotoarnya cukup tinggi. Paling tidak, trotoar dibuat lebih nyaman. Kemudian disertai lampu pejalan kaki, karena di malam hari kawasan ini cukup gelap. “Mungkin bukan cuma PJU, tapi ditambah lampu-lampu buat pejalan kaki. Biar terang,” tuturnya. Mahasiswi perguruan tinggi kesehatan ini punya ekspektasi, trotoar Jl Perjuangan meniru di kota-kota besar. Dindingnya bisa saja dilukis dengan gravity. Kemudian kursinya menggunakan yang lebih representatif. Dalam catatan Radar Cirebon, proyek trotoar Jl Perjuangan ini umurnya belum satu tahun. Dikerjakan tepatnya Oktober tahun lalu dengan anggaran Rp200 juta. Pelaksananya Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR). Konsep awal trotoar ini ialah asri, didukung pemasangan kursi untuk bersantai dan beristirahat. Tujuannya mempercantik Jl Perjuangan dan keberadaan taman diharapkan dapat menghalau pedagang kaki lima. Sementara item pekerjaan yang dilakukan adalah pengadaan tanaman penghias  taman, kursi dan aksesoris. Kepala Bidang Bina Marga DPUPR  Hanry David tak bersedia memberikan jawaban. Namun dalam wawancara terdahulu dengan koran ini, ia mengakui kalau anggaran perawatan memang tidak cukup. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: