Hindari Intervensi, Kabareskrim Awasi Ketat Kasus Kokain Cucu Taipan

Hindari Intervensi, Kabareskrim Awasi Ketat Kasus Kokain Cucu Taipan

Penyelidikan kasus narkoba Richard Muljadi tak lepas dari pengawasan Bareskrim Mabes Polri. Hal itu dilakukan untuk menghindari potensi penyimpangan maupun tekanan terhadap penyidik lantaran Richard merupakan cucu konglomerat, Kartini Muljadi. Kabareskrim Irjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan, begitu mengetahui kabar Richard ditangkap lantaran menggunakan kokain di sebuah toilet, dirinya langsung menghubungi Direktur Narkoba Brigjen Pol Eko Daniyanto. \"Saya baca berita, link-nya saya kirimkan, saya perintahkan lakukan supervisi dan asistensi,\" kata dia di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (23/8). Dirinya juga langsung memerintahkan Kepala Pusat Laboratorium Forensik untuk segera mengirimkan bantuan teknis sesaat Richard ditangkap. \"Makanya saya kirimkan beberapa fotonya, diambil rambutnya, darahnya, itu bentuk supervisi dan asistensi,\" imbuhnya. Dia pun berjanji bahwa penanganan kasus ini berjalan dengan sebagaimana mestinya. \"Insya Allah semua berjalan sesuai prosedur hukum,\" pungkas Arief. Kasus ini bermula ketika cucu Kartini Muljadi itu menerima kokain tersebut dari orang tidak dikenal atas suruhan rekannya ML sebagai hadiah lantaran dia mau menikah. Richard masuk ke dalam toilet di tempatnya makan pada sebuah restoran bilangan SCBD, Senayan, Jakarta, Rabu (22/8), dini hari. Namun secara kebetulan, mantan Kasat Narkoba Kombes Pol Herry Heryawan atau yang dikenal dengan nama Herrimen juga menggunakan toilet di lokasi yang sama. Adapun Herrimen diketahui sebelum ke toilet sedang berkumpul dengan rekan-rekannya. Curiga dengan situasi di salah satu toilet tersebut, ditemukanlah Richard yang habis menggunakan kokain. Richard langsung diboyong ke Polda Metro Jaya pukul 02.00 WIB. Setelah dilakukan pemeriksaan dengan tes urine, Richard diketahui positif menggunakan narkoba. (dna/ce1/JPC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: