Hati-Hati! Gadget Beri Dampak Buruk pada Anak Balita

Hati-Hati! Gadget Beri Dampak Buruk pada Anak Balita

CIREBON- Beragam kemudahan dapat diperoleh dengan gagdet, dari mulai mengakses informasi hingga lainnya. Namun, di balik banyaknya kelebihan gadget, juga memiliki bahaya tersendiri bagi penggunanya. Khususnya untuk anak-anak balita. Saat ini, tidak sedikit orang tua yang memberikan gagdet kepada anaknya, terutama saat anak mulai rewel, gadget menjadi salah satu senjata ampuh untuk membuat sang anak diam. Namun, ternyata hal tersebut dapat berdamapak buruk. Dokter Syaraf Rumah Sakit Waled dr Hendry Gunawan SpS mengungkapkan, pemberian gagdet pada anak-anak khususnya anak di bawah tiga tahun atau hingga 5 tahun bisa berbahaya. Hal ini, kata Hendry, bisa menyebabkan dikstrasi atau gangguan perhatian pada anak. “Fokus anak akan tertumpah pada gadget dan akan terjadi gangguan sosialisasi,” tuturnya. Dalam usia tersebut, lanjutnya, anak-anak seharusnya memenuhi tahapan pertumbuhan dan perkembangan dengan baik terlebih dahulu, sehingga jangan dikenalkan dengan gadget. Pasalnya, sambung Hendry, dalam usia 2 minggu pascakelahiran hingga 3 tahun, merupakan waktu di mana otak sang anak harus dirangsang dengan stimulus dari luar. Di usia ini, otak bekerja secara optimal, sehingga jika dikenalkan dengan gagdet maka akan kerja otak akan terdistraksi. “Dalam fase ini, sistem motorik halus dan kasar harus dilatih,\" tegasnya. Menurut penelitian, kata Hendry, terlalu sering memberikan anak gadget dapat menyebabkan terganggunya perkembangan sistem motorik. keterlambatan bicara, dan ujungnya akan terjadi gangguan belajar. “Karena anak hanya fokus melihat dan hanya bisa menyentuh gagdet yang touchcreen dia akan terlambat mototiknya seperti memegang pensil yang nantinya akan berujung pada gangguan belajar,” jelasnya. Lebih lanjut, dikatakan Hendry, saat ini gadget kerap dijadikan sebagai media belajar. Hal tersebut menurutnya harus disesuaikan dengan usia anak. “Belajar dengan gadget sebaiknya dilakukan pada anak usia SD dan dengan didampingi orangtua serta digunakan denganbatas waktu tertentu. Jangan selama sehari full anak diberikan gagdet, tak boleh terlalu sering,” tukasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: