Kampoeng Peduli Inflasi Potensi Hasilkan 2 Ton Cabai Rawit

Kampoeng Peduli Inflasi Potensi Hasilkan 2 Ton Cabai Rawit

CIREBON-Program Kampoeng Peduli Inflasi (KPI) diharapkan dapat berkontribusi terhadap perekonomian. Tidak hanya menekan inflasi, tetapi memberi dampak pada kehidupan masyarakat. Dengan 1.000 pohon cabai yang didistribusikan kepada lima kecamatan, diproyeksikan Kota Cirebon bisa menghasilkan 2 ton cabai rawit setiap panen. KPI sendiri merupakan program Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat. Untuk memaksimalkan keberadaannya, Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon dan Pemerintah Kota Cirebon melaksanakan pelatihan budidaya cabai. Asisten Daerah Kota Cirebon Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Ir Yoyon Indrayana MT menjelaskan, konsumsi cabai rawit di Kota Cirebon cukup besar. Sehingga komoditi ini mempengaruhi inflasi. Dengan pembudidayaan ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Apalagi, pembudidayaan dilakukan di seluruh kecamatan di Kota Cirebon. \"Dari lima kecamatan kami bentuk dua kelompok. Satu kelompok lima orang, nanti ngurus 100 tanaman cabai,” ujar Yoyon, kepada Radar Cirebon. Dengan konsep urban farming, pembudidayaan dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan atau halaman yang ada. Seperti di baperkam, halaman rumah, sempadan sungai, sepadan saluran dan lainnya. Sehingga hal ini tak memerlukan lahan luas. Bila berhasil dalam pembudidayaan ini diharapkan masyarakat tak perlu berbondong-bondong membeli cabai terutama saat cabai sedang melonjak tinggi dengan harga yang tak normal. Kepala KPw BI Kota Cirebon M Abdul Majid Ikram mengatakan, cabai hingga saat ini masih menjadi sumber inflasi di wilayah Jabar. Peningkatan harga cabai yang terkadang melonjak hingga ratusan ribu membuat inflasi tak terkendali. Untuk itu diharapkan masyarakat bisa membudidayakan pohon cabai ini dengan maksimal. Dari seribu bibit pohon cabai rawit ini bila produktivitas yang bagus, tiap pohon minimal bisa menghasilkan 2 kilogram (kg) cabai. Atau secara komulatif mencapai 2 ton. Dengan jumlah sedemikian banyak, hasil panen cabai ini tak mungkin dikonsumsi masyarakat seluruhnya. Sehingga sebagian bisa dijual saat ada pasar murah atau ke ditributor lainnya. Dalam budidaya masyarakat sudah bisa merasakan potensi ekonomi. Diharapkan ada kemandirian setelah 1,5 tahun, bisa dibuat bibit cabai baru dan dikembangkan kembali. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: