Bayi Bermata Satu Mandailing Natal Bertahan Hingga 7 Jam

Bayi Bermata Satu Mandailing Natal Bertahan Hingga 7 Jam

 Bayi bermata satu berjenis kelamin perempuan lahir melalui proses persalinan di RSUD Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, pada Kamis (13/9/2018) sore. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mandailing Natal, Syarifuddin ketika melihat langsung kondisi bayi bermata satu tersebut mengatakan, bayi ini hanya memiliki satu mata dan mulut saja. Sementara hidungnya tidak ada. Menurut dia, kejadian seperti itu tergolong langka, dan merupakan kasus ke-7 yang terjadi di seluruh dunia. Bayi bermata satu dan tanpa hidung lahir di RSUD Panyabungan, Kamis sore (13/09/2018), sekitar pukul 15.25 WIB. Bayi yang belum memiliki nama itu lahir dengan berat 2,4 kg. Namun nyawa bayi tersebut tak tertolong setelah hitungan jam dilahirkan. Mengutip pemberitaan media-media lokal, bayi tersebut hanya bertahan sekitar selama 7 jam. Sebelum kejadian di Panyabungan atau di Indonesia ini, kasus yang sama terakhir pernah terjadi di Mesir. Penyebab kejadian masih belum diketahui secara pasti, hanya saja menurut dokter bisa saja karena virus rubella, atau karena obat-obatan atau juga akibat merkuri. Kelahiran bayi bermata satu juga pernah terjadi di Mesir tahun 2015 silam. Bayi tersebut lahir di sebuah rumah sakit swasta di sebelah timur laut kota El Senbellawein, di Mesir. Ketika itu, dokter menyebut kondisi yang disebut sebagai cyclopia. Ini adalah kondisi medis tidak biasa yang dinamai dari kisah raksasa bermata satu dalam mitologi Yunani. Dinamakan cyclopia karena diambil dari mitos gembala raksasa pembangkang yang tinggal di Sisilia. Raksasa itu memiliki mata bulat tunggal yang besar di tengah dahi mereka. Cyclopia disebabkan oleh paparan radiasi di dalam rahim. Cyclopia adalah salah satu bentuk cacat lahir yang paling langka. Bayi-bayi yang lahir dengan kondisi ini pada umumnya meninggal setelah lahir. Mata hanya satu dan tanpa hidung disebabkan oleh soket mata bayi yang tidak terbentuk dengan benar di dalam rahim. Sebagian besar bayi dengan gangguan ini tidak bisa bertahan hidup. Selain bayi lahir bermata satu, mereka pun biasanya memiliki cacat berat lainnya, termasuk cacat jantung serius. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: