Path Pensiun, Duka Cita Warganet

Path Pensiun, Duka Cita Warganet

Jagad media sosial kembali heboh. Sebab, seorang warganet berteriak di akun Twitter-nya kalau jejaring sosial Path segera ditutup. Akun @wowadit membagikan gambar dengan tulisan \"Goodbye!\" yang menunjukkan pengumuman Path kepada pengguna bahwa jejaring sosial. https://twitter.com/wowadit/status/1040539098669146112 Dari pantauan pada Jumat malam, 14 September 2018, pengumuman tersebut berbunyi, \"Kami dengan sangat menyesal harus menginformasikan kepada Anda bahwa Path akan segera berhenti beroperasi. Silakan kunjungi situs ini untuk detail terkait proses restore/refund\". Akan tetapi, Path belum mengumumkan secara resmi apakah mereka benar-benar akan menutup aplikasinya. Tak ayal, warganet Indonesia bakal begitu kehilangan, karena merupakan salah satu negara dengan basis pengguna Path terbanyak. Berikut suara-suara \'duka cita\' warganet yang merasa kehilangan Path, jika benar-benar pensiun. https://twitter.com/dinifitriatun/status/1040635543934009346 https://twitter.com/astridadjaniy/status/1040629954055028737 Path sendiri dibuat pada 2010 di San Francisco, Amerika Serikat oleh Dave Morin, Shawn Fanning, Dustin Mierau. Awalnya Path dibuat sebagai jejaring sosial pribadi. Sebab, di awal kehadirannya, Path membatasi jumlah orang yang bisa terkoneksi hanya 150 orang saja. Di awal tahun 2014, Path pernah menimbulkan polemik. Karena sempat mendapat investasi dari Bakrie Global Group asal Indonesia dalam pendanaan Seri C pada Januari 2014. Selain Bakrie Global Group, sejumlah investor juga terlibat dalam pendanaan tersebut, antara lain Greylock, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners, dan First Round Capital. Mereka memberi total pendanaan senilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar. Path kemudian dijual ke perusahaan DaumKakako pada Mei 2015. Namun hingga setahun berada di bawah DaumKakao, aplikasi ini juga tak alami kemajuan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: