Rekrutmen CPNS 2018, Bupati Sunjaya Kecewa Honorer K2 Tak Diakomodir

Rekrutmen CPNS 2018, Bupati Sunjaya Kecewa Honorer K2 Tak Diakomodir

CIREBON - Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra mengaku sangat kecewa karena honorer K2 tidak diakomodir dalam rekrutmen CPNS 2018. Sehingga, 27 kuota yang dialokasikan untuk jalur honorer terancam kosong atau mubazir. “Sebenarnya saya sangat kecewa. Namun kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena rekrutmen CPNS adalah wewenang pemerintah pusat. Tentu saya selaku bupati tidak bisa ikut campur di dalamnya,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Kepala daerah mantan perwira menengah TNI AD itu mengatakan, honorer K2 di Kabupaten Cirebon terancam tidak bisa mengikuti rekrutmen CPNS karena terbatas masalah usia. \"Karena kebijakan pemerintah pusat tentang honorer kategori 2 yaitu batas usia maksimal 35 tahun. Sedangkan Kabupaten Cirebon tidak ada satu pun yang memenuhi syarat dengan usia 35,\" ujarnya. Sehingga 27 kuota untuk jalur honorer tidak bisa terpakai dan terancam mubazir. Karena itu, dia meminta BKPSDM untuk konfirmasi apakah ini bisa diisi dengan formasi lain. Ternyata hasilnya, tetap tidak boleh. Oleh karena itu, otomatis 27 ini kosong, mubazir. Sunjaya mengungkapkan, dengan tidak terakomodirnya honorer K2 ini, maka berimbas dari otonomi daerah yang sudah mulai memudar. \"Di sini juga terlihat sedikit demi sedikit otonomi daerah sudah terkurangi. Harusnya, otonomi daerah memberikan kewenangan sepenuhnya kepada kabupaten kota, tetapi kenyataannya sekarang sudah mulai terkuras bahwa pemerintah pusat yang lebih dominan tentang kebijakan-kebijakan ini,\" ungkapnya. Sementara itu Kabid Pengadaan, Pemberhentian serta Informasi BKPSDM Kabupaten Cirebon, Novi Hendrianto mengatakan, mendengar akan ada aksi mogok mengajar sebagai kekecewaan para honorer K2. \"Ini mungkin wujud kekecewaan terhadap pemerintah pusat,\" ujarnya. Menurut Novi, BKPSDM sejauh ini sudah mendorong agar pemerintah pusat segera mengangkat para honorer K2 untuk diangkat menjadi PNS. \"Kita pemda sudah berupaya dan mendorong untuk diangkat. Tetapi keputusan ada di pemerintah pusat,\" tuturnya. Terpisah, Kadisdik Kabupaten Cirebon Asdullah Anwar mengatakan, belum mengetahui akan adanya rencana mogok mengajar nasional. \"Saya baru tahu malah dari berita,\" ujarnya. Asdullah belum bisa banyak berkomentar terkait rencana aksi mogok mengajar tersebut. \"Nanti saya mau panggil ketua forumnya dulu,\" tuturnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: