Pertemuan Warga, Pelindo dan KSOP Batal

Pertemuan Warga, Pelindo dan KSOP Batal

CIREBON-Rencan pertemuan antara warga, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dengan PT Pelindo II Cabang Cirebon batal terlaksana. Sedianya, fasilitasi dan penyampaian aspirasi itu diagendakan Kamis (20/9). Humas KSOP, Dany Jaelani menyatakan, alasan pembatalan ialah kepala KSOP yang belum tiba di tanah air. Yang bersangkutan masih di tanah suci karena menunaikan ibadah haji. “Ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” kata Dany kepada Radar Cirebon. Kemungkinan pertemuan baru dilaksanakan saat kepala KSOP tiba di Cirebon. Dany tak menjelaskan, mengapa pertemuan itu harus menunggu kepala KSOP. Padahal masalah ini mendesak untuk ditangani. Di tempat terpisah, Anggota Komisi II DPRD Ir H Watid Sahriar menegaskan, PT Pelindo hendaknya bisa menepati janji kepada warga. Salah satunya memasang alat pengukur debu batubara. Sebab, selama ini tidak diketahui separah apa pencemaran terjadi. “Indikatornya cuma debu di lantai rumah. Di atap rumah. Di dedanuan. Tapi secara angka kita nggak tahu,” tuturnya. Watid tak sekadar menagih janji. Kesepakatan itu berumur tiga tahun. Bahkan PT Pelindo sendiri yang menjanjikan memasang alat tersebut. Yang disesalkan, dari sejumlah pembicaraan, janji-janji ini dibenturkan dengan transisi manajemen. Padahal hal semacam ini seharusnya tidak terjadi. “Mau ganti manajeman berapa kali, yang namanya komitmen. Janji. Ya itu harus dilaksanakan,” tegasnya. Watid yang tinggal di Jl Saleh, juga terkena dampak batubara. Ia seringkali menemukan endapan debu batubara di kolam renang rumahnya. “Saya bisa bedakan mana pasir sama batubara,” tandasnya. Pihaknya juga menekankan kepada KSOP selaku pemilik otoritas pelabuhan untuk ketat melakukan pengawasan ketat atas SOP bongkar muat. Sehingga mengurangi dampak buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: