Asyik, Ada Sekolah Tari Tradisional Gratis di Kota Cirebon

Asyik, Ada Sekolah Tari Tradisional Gratis di Kota Cirebon

CIREBON - Kabar baik bagi Anda warga Kota Cirebon, khususnya yang memiliki bakat atau minat pada kesenian tari tradisional. Sebab, di Kota Wali ini telah hadir sekolah khusus untuk meningkatkan kemampuan seni tari tradisional khas Cirebon. Sekolah tari tradisional khas Cirebon secara resmi dibuka pada Sabtu (22/9). Pembukaan sekolah tari tradisional Cirebon ditandai dengan flashmob tari topeng di dalam Kompleks Keraton Kasepuhan. Sekolah tari yang merupakan buah dari kerja sama PT Pertamina International EP, Belantara Budaya Indonesia dan Keraton Kasepuhan Cirebon itu bahkan tidak membebankan biaya kepada para siswanya alias gratis. Presiden Direktur PT Pertamina International EP, Denie S Tampubolon, mengungkapkan, hadirnya sekolah tari gratis merupakan upaya untuk melestarikan seni tradisional. Hal ini penting agar seni tradisional khas Cirebon, seperti tari topeng tetap eksis dan digandrungi generasi muda. “Saya pernah melihat tari topeng, saya sangat terkesan. Karena di dalam tari tentu tidak hanya menunjukkan gerakkan semata, tetapi juga refleksi dari nilai kulturnya,” ujarnya. Dia berharap sekolah gratis tersebut dapat menjadi wadah untuk menanmpung minat dan bakat generasi pelestari kesenian tari khas Cirebon. Founder Belantara Budaya Indonesia, Diah Kusuma Wardani, menjelaskan, sekolah tari tradisional gratis ini merupakan sekolah tari yang ke-9 di Indonesia. Sebelumnya sekolah tari tradisional gratis telah berdiri di berbagai kota atas inisiasi dan prakarsa berbagai pihak yang peduli pada kelestarian seni tari. “Kami sangat bangga, karena meski pun baru dibuka, peminat seni tari di Cirebon sangat tinggi sekali,” katanya. Hal itu tidak berlebihan. Sebab, meski baru dibuka, tapi jumlah pendaftar sebagai siswa sudah mencapai 260 siswa dengan berbagai usia, latar belakang dan pendidikan. Sekolah tari tradisional gratis ini, rencananya berlangsung selama satu tahun. Nantinya diperioritaskan untuk melatih siswa gerakan tari topeng. Namun tidak menutup kemungkinan mengajarkan siswa tari tradisional khas Cirebon lainnya. “Tetapi kami berusaha untuk menjalankan sekolah gratis ini secara kontinu,” tegasnya. Mewakili Keraton Kasepuhan Cirebon, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, menyambut baik serta mengapresiasi atas terjalinnya kerja sama tersebut. Hal itu menurutnya, cerminan kepedulian akan kelestarian budaya, adat istiadat dan tradisi yang merupakan warisan adiluhung para pendiri Cirebon. “Sangat penting untuk menjaga jati diri bangsa di era globalisasi yang penuh tantangan dan memerlukan ketahanan budaya bangsa,” jelasnya. Alexandra menambahkan, melestarikan kesenian tari tradisional juga berarti mengingatkan kembali bahwa Kota Cirebon sebagai pusat peradaban dengan sejarah panjang di masa kejayaannya, perlu diketahui generasi muda. Cirebon juga kaya akan keragaman seni budaya tradisi. “Hal itu tidak terlepas dari sejarah keraton Cirebon yang merupakan akar sejarah budaya serta tradisi yang sampai saat ini masih dijalankan. Baik oleh keraton maupun masyarakat Cirebon pada umumnya. Salah satu kesenian Cirebon adalah tari-tarian khas Cirebon dengan lima wandanya, tari tayub, sintren, dan lain sebagainya. Kesenian-kesenian tersebut memiliki nilai filosofi tinggi. Karena selain menjadi tontonan, juga sebagai tuntunan berbasis kearifan lokal,” imbuhnya. (day-magang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: