Tak Tahan Perilaku Kasar Suami, Istri Lapor Polisi

Tak Tahan Perilaku Kasar Suami, Istri Lapor Polisi

CIREBON-Eliyah sudah tak kuat lagi. Kesabarannya sudah menemui titik batas. Dia pun terpaksa melaporkan sang suami sendiri ke polisi. Pukulan demi pukulan dari suami membuatnya membawa cerita rumah tangga mereka ke ranah hukum. “Senin kemarin saya lapor,” ujar Eliyah kepada Radar Cirebon. Wanita 30 tahun asal Blok Jlengut, Desa Jemaras Lor, Kecamatan Klangenan, itu tak hanya melapor ke pihak kepolisian, tapi juga menggugat cerai suami. Perjalanan rumah tangga selama 10 tahun itu pun terancam karam di tengah jalan. “Saya sudah tidak kuat berumah tangga dengan dia,” ungkapnya. Puncak KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) yang membuat Eliyah bulat melaporkan suaminya terjadi di dalam kamar di rumah suaminya (rumah mertua) di Desa Bangodua, Kecamatan Klangenan, Jumat malam (7/9) sekitar pukul 23.30 WIB. Sang suami rupanya marah karena Eliyah menjemputnya saat sedang bermain di rumah temannya. Malam itu Eliyah digiring ke mertuanya. Di dalam kamar, ia mendapat perlakuan kasar. Warga setempat ataupun mertuanya tak memberikan pertolongan. Menurut Eliyah, tangan suaminya begitu kuat membekap mulutnya. Sehingga Eliyah tak kuasa berteriak meminta pertolongan. Bahkan, ketika dia berusaha meronta dan menangis, sang suami justru semakin ganas mengayunkan bogem mentah ke tubuh beberapa bagian tubuhnya. \"Tidak ada yang tahu karena mulut saya dibungkam. Saya juga tidak boleh menangis. Kalau saya menangis, justru dia semakin kuat memukuli saya,\" aku Eliyah. Beruntung, Eliyah terus memberikan perlawanan hingga akhirnya berhasil melarikan diri. Dia lari ke rumah orang tuanya. Saat sampai, Eliyah langsung jatuh tak sadarkan diri. Kedua orang tua kemudian membawa Eliyah ke puskesmas terdekat guna mendapatkan pertolongan medis. Eliyah menderita luka lebam di beberapa bagian tubuh. Mulai tangan, leher, hingga pundak. Yang lebih miris lagi, tindak kekerasan itu kerap terjadi di hadapan anak mereka yang masih berusia 6 tahun. \"Anak saya yang masih kecil itu kadang hanya melongo menyaksikan ibunya dipukuli ayahnya,” tuturnya. Kemarin, Eliyah mengaku menyerah dengan prilaku suaminya. Dia pun membulatkan tekad, mendatangi pengadilan agama mengajukan perceraian dan Mapolres Cirebon untuk melaporkan KDRT. “Terlalu pedih. Sudah gak kuat berumah tangga dengan dia,\" ucap Eliyah seraya mengusap buliran air mata yang membasahi wajahnya. Di tempat yang sama, orang tua Eliyah, Turani (43), juga sangat terpukul dengan apa yang dilakukan menantunya itu. Dan yang membuatnya lebih sedih, Eliyah sampai tak sadarkan diri beberapa hari lamanya. \"Siapa yang tidak sakit hati melihat anaknya terkapar dan tiba-tiba tak sadarkan diri karena dipukuli suaminya. Saya berharap proses hukum segera berjalan dan pelaku diberi hukuman setimpal,” ungkap Turani. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: