Dulu Pemulung, Peraih Medali Asian Games 2018 Kini Bikin Masa Depan Keluarga Cerah

Dulu Pemulung, Peraih Medali Asian Games 2018 Kini Bikin Masa Depan Keluarga Cerah

Saat usia 9 tahun, kembar Lena-Leni menjadi pemulung. Bahkan nyaris ke luar negeri menjadi TKW. Tapi, sepak takraw mengubah segalanya. Dulu latihan sembunyi-sembunyi karena dilarang ibu, kini keduanya menjadi kebanggaan ibu. ANANG SYAHRONI, Indramayu SARTINAH dan Toniah punya cerita pilu saat anak kembar mereka masih usia SD. Hidup keluarga ini pas-pasan. Untuk makan sehari-hari dan kebutuhan sekolah, pasutri itu kewalahan. Tak ada piliha lain, Lena-Leni pun turun menjadi pemulung. Mencari barang bekas untuk di jual. Uangnya untuk membantu orang tua sekaligus untuk kebutuhan sekolah. Sartinah mengakui perjuangan menyekolahkan Lena-Leni terbilang berat. Setelah lulus SD dan SMP, juga nyaris tak bisa melanjutkan ke jenjang SMA. “Tapi berkat dorongan guru, akhirnya anak kami masuk SMA. Di situlah mulai rutin latihan takraw,” cerita Sartinah saat ditemui Radar  Indramayu di kediaman keluarga di Desa Karangkerta, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Perjalanan menjadi atlet sepak takraw juga tak mudah. Apalagi sang ibu, Toniah, justru melarang si kembar ikut latihan takraw. “Ibunya sih tak mendukung Lena dan Leni. Makanya saat latihan harus ngumpet, jangan sampai ketahuan ibunya. Tapi saya selaku bapaknya ya memperbolehkan,” kata Sartinah. Pria 51 tahun itu tak menyangka kegigihan Lena-Leni membuahkan hasil. Karir pertama keduanya dimulai pada tahun 2009. Sang putri kembar mengikuti ajang Porda dan berhasil menjadi juara. Dari situ, keduanya terus berlatih dan mengikuti pertandingan sepak takraw di berbagai kesempatan. Di luar dugaan juga, Lena-Leni mengikuti seleksi timnas sepak takraw dan berhasil masuk timnas sepak takraw.  Karir keduanya terus naik. Mengikuti berbagai event daerah, nasional, sampai internasional. Mulai dari King’s Cup World Championship, PON Jawa Barat, Sea Games, dan terakhir Asian Games. Di Asian Games Jakarta-Palembang, medali perunggu dipersembahkan untuk negara. ”Alhamdulillah, berkat keduanya kini perekonomian keluarga bisa terangkat. Sebagai orang tua saya sangat bangga. Berharap kedua putri kami bisa terus bejuang mengharumkan nama bangsa dan bisa menjadi atlet sepak takraw yang andal,” tutur Sartinah kepada Radar Indramayu. Lena-Leni membuat masa depan keluarga kini lebih cerah. Pundi-pundi uang terus dikumpulkan melalui sepak takraw. Kediaman keluarga juga sudah dibuat nyaman. Pada Asian Games 2018, peraih medali perunggu beregu mendapatkan bonus sebesar Rp150 juta per orang. Belum lagi bonus dari pemerintah daerah. Pada Rabu lalu (19/9), Lena-Leni memperoleh bonus langsung dari Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah. Penyerahan dilakukan di Pendopo Kabupaten Indramayu. Bupati Anna berharap bonus senilai Rp50 juta itu dapat memotivasi Lena-Leni untuk terus meningkatkan prestasi di masa mendatang dan menjadi motivasi bagi atlet lainnya. Kini masih banyak yang ingin dilakukan Lena-Leni? Baik bagi Indramayu, maupun Indonesia. Sartinah, sang ayah, mengaku kelak kedua putrinya ingin menjadi pelatih takraw di Indramayu. Dua putrinya itu ingin memajukan sepak takraw Indramayu. “Selama ini memang harapan keinginan kedua putri kami bisa menjadi pelatih dan mencetak atlet-atlet takraw dari Indramayu sebagai penerus keduanya di kancah nasional dan internasional. Mudah-mudah tercapai,” harap Sartinah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: