Normalisasi Waduk Cipancuh Dianggarkan Rp 40 Miliar

Normalisasi Waduk Cipancuh Dianggarkan Rp 40 Miliar

INDRAMAYU – Waduk Cipancuh dinormalisasi tahun depan. Anggaran normalisasi waduk seluas 700 hektare itu sudah disiapkan yakni sekitar Rp 40 miliar. Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umarhadi mengatakan, waduk Cipancuh yang berlokasi di Desa Situraja, Kecamatan Gantaar, Kabupaten Indramayu, itu harus dinormalisasi karena mengalami pendangkalan. “Langkah ini harus dilakukan agar bisa tertampung maksimal. Dengan begitu, air yang bisa dimanfaatkan pun lebih banyak, sehingga bisa dengan optimal menyuplai air untuk sawah di sejumlah kecamatan,” ujar Yoseph saat meninjau waduk Cipancuh, belum lama ini. Dia pun berharap setelah normalisasi, waduk Cipancuh bisa terpelihara dengan baik, sehingga manfaatnya bisa terus dimanfaatkan para petani. \"Waduk Cipancuh seluas 700 hektare ini akan dikeruk sedalam satu meter atau dikembalikan seperti semula. Nanti jika waduk Sidawarna sudah berfungsi, tentu akan membantu mengaliri waduk Cipancuh ini. Sehingga pengairan untuk petani sangat optimal,\" kata Yoseph. Selain revitalisasi waduk Cipancuh, Yoseph juga membantu merealisasikan pembangunan sumur pantek di Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis. Sumur pantek tersebut membantu mengairi  ratusan hektare sawah di desa tersebut. Karena selama ini ketika musim kemarau atau masa tanam gadu, petani kesulitan mendapatkan pasokan air. Akibatnya petani tidak bisa menanam. “Infrastruktur pertanian memang harus terus disediakan, agar keinginan swasembada pangan terwujud,” jelasnya. Yoseph memang cukup konsen pada infrastruktur pertanian di Indramayu. Hal itu dilakukan karena Indramayu adalah salah satu daerah lumbung padi di Jawa Barat dan memberikan kontribusi pangan nasional. Diakuinya, di Indramayu, infrastruktur pertanian memang belum memadai. Pengairan dan sarana penunjangnya termasuk jalan, masih membutuhkan sentuhan pemerintah. “Untuk itu kami di dewan berusaha mendorong pembangunan infrastruktur ini,” lanjutnya. Sementara pada kesempatan itu PAT BBWS Citarum Bagus, mengatakan, sumur pantek untuk warga dibangun dengan kedalaman 150 meter. Sumur ini nantinya mampu mengaliri lima hektare sawah dengan suplai air sekitar 5 liter perdetik. Bahkan jika maksimal bisa mendorong air hingga 7 liter per detik. \"Kalau memompa lima liter per detik aman bagi sumur warga. Sumur pantek dengan sistem sumur dalam ini membantu mengatasi kekeringan pada areal persawahan,\" ujarnya. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: