Waktu Mepet, Dewan Minta Pekerja Pembangunan RSUD Waled Ditambah
CIREBON-Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon meminta jumlah pekerja yang saat ini sedang mengerjakan dua mega proyek di RSUD Waled harus ditambah. Kondisi ini untuk mengantisipasi mepetnya waktu pekerjaan yang hanya menyisakan waktu dua bulan. Bahkan bukan itu saja, Komisi III juga meminta waktu pengerjaan setiap harinya ditambah atau dilembur untuk mengejar target pelaksanaan pembangunan gedung rawat inap empat lantai kelas III dan proyek lanjutan gedung maternal. “Kita mengantisipasi segala hal. Tentunya banyak kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi. Di antaranya adalah saat ini yang terjadi adalah mepetnya waktu pelaksanaan yang hanya menyisakan waktu dua bulan. Saran kami setelah melihat progresnya adalah harus ada penambahan tenaga kerja dan pekerjaan ini dilembur,” ujar Wakil Ketua Komisi III, Sofwan ST saat ditemui Radar di sela-sela kunjungan kerjanya ke RSUD Waled. Dijelaskannya, jika melihat pelaksanaan pembangunan baik infrastruktur ataupun hal lainnya, kondisi yang terjadi saat ini (waktu mepet, red) seharusnya tidak perlu terjadi. Di daerah lain menurut Sofwan, proses lelang dilakukan sebelum tahun baru atau dilakukan pada akhir tahun. “Jadi Desember itu sudah rampung semua lelang. Dan Januari sudah mulai pelaksanaan. Daerah lain sudah mulai diterapkan, Cirebon harus belajar dari daerah lain. Jangan sampai akhir tahun baru dikerjakan, karena untuk urusan teknik itu harus berhati-hati. Karena di hitung-hitungan konstruksinya. Kalau salah sedikit bisa salah konstruksi dan berakibat fatal. Harapan saya hal ini nanti bisa diterapkan di Cirebon,” imbuhnya. Sementara itu, Direktur RSUD Waled dr H Budi Setiawan Soenjaya kepada Radar Cirebon menuturkan, sangat mengapresiasi saran dan masukan dari Komisi III tersebut. Menurutnya, masukan penambahan pekerja dan lembur akan segera dibahas dengan konsultan dan pelaksana proyek, agar bisa segera diterapkan. Mengingat waktu pelaksanaan yang tinggal 2 bulan lagi. “Ini bagus sekali masukannya. Ini akan saya sampaikan ke pelaksana. Karena jika melihat waktu yang tinggal dua bulan, memang harus ditingkatkan efektivitasnya. Terutama dalam hal ini menambah pekerja dan melakukan lembur,” jelasnya. Saat ini, menurut dr Budi, dari hitung-hitungan yang disampaikan oleh pelaksana, saat ini bangunan maternal sudah mencapai progress 30 persen, sementara untuk gedung rawat inap sudah masuk ke tahap 20 persen. Dua megaproyek yang saat ini sedang dikerjakan di RSUD Waled adalah pembangunan lanjutan gedung maternal neonatal lanjutan dengan anggaran Rp8,4 miliar yang dikerjakan oleh PT Aza Banar dan proyek pembangunan gedung rawat inap kelas III dengan anggaran Rp21,5 miliar dengan pelaksana PT Betania Prima. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: