Guru Honorer di Indramayu Masih Mogok Ngajar, tapi KBM Mulai Normal

Guru Honorer di Indramayu Masih Mogok Ngajar, tapi KBM Mulai Normal

INDRAMAYU – Aksi mogok mengajar massal tenaga honorer sekolah negeri masih berlangsung, Kamis (18/10). Namun demikian, Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan (KWKBP) Kecamatan Anjatan mengklaim kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD Negeri sudah mulai normal. Mayoritas guru honorer yang tersebar di 37 SDN di sana, telah kembali menjalani aktivitasnya mengajar. “Alhamdulillah tetap kondusif dan lancar. Guru honorer mayoritas sudah kembali mengajar, KBM mulai normal,” ucap Kepala KWKBP Anjatan, Sudarno. Dia menyampaikan hal itu setelah memantu proses KBM di sejumlah SD dan laporan para kepala sekolah serta ketua gugus. Bahkan di beberapa sekolah, kehadiran guru honorer sudah 100 persen. Sudarno mengungkapkan, kembali mengajarnya para guru honorer karena merasa kasihan dengan anak didiknya. Mereka tak sampai hati menelantarkan siswa terlalu lama. “Jadi itu sudah panggilan hati nurani mereka, merasa bertanggungjawab. Kasihan sama anak-anak didiknya yang sudah dianggap sebagai anak mereka sendiri,” tutur dia. Di samping itu, sejak aksi mogok mengajar memasuki hari ketiga, KWKBP sudah meminta kepada para kepala gugus dan kepala SD untuk kembali merangkul dan memberikan jaminan para guru honorer kembali ke sekolah. Sebab sejatinya para guru honorer itu ingin kembali mengajar, namun khawatir dianggap tidak konsisten atau tidak solider terhadap rekan-rekannya yang lain. “Jaminan dalam arti bahwa Insya Allah mereka tetap konsisten untuk memperjuangkan nasib guru honorer, tapi kewajiban mengajar tetap dipenuhi. Kalaupun mau ada aksi lagi silahkan kembali bergabung, kami tidak melarang,” terang dia. Apa yang diperjuangkan tenaga honorer sekolah negeri, tambah Sudarno patut didukung. Terlebih peran mereka sangat besar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Kecamatan Anjatan. Karena itu, ketika aksi mogok mengajar dimulai, KWKBP langsung mengatur strategi agar pelaksanaan KBM tetap berjalan. Yaitu dengan meminta para kepala sekolah untuk ikut mengajar dikelas. Kemudian guru PNS dapat mengajar dikelas lain yang ditinggal guru honorer. Sejauh ini KWKBP belum merasa perlu meminta bantuan dari pihak lain untuk ikut melancarkan aktivitas KBM di sekolah-sekolah. “Ada dari Polsek, Koramil dan Pamong desa yang datang kesekolah-sekolah. Tapi sifatnya memonitor saja. Untuk KBM, Insya Allah aman kita minta kepala sekolah dan guru PNS untuk mengajar dan rangkap kelas. Semuanya terkendali,” tandas dia. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: