Walah, 8.300 Pencaker Belum Terserap Kerja

Walah, 8.300 Pencaker Belum Terserap Kerja

CIREBON-Banyaknya pencari kerja (pencaker) atau pemohon AK-1 (kartu kuning) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cirebon, masih banyak yang belum terserap di dunia kerja. Berdasarkan data yang diperoleh Radar Cirebon, pada 2017, data pencaker di Disnakertrans berjumlah 24.300 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 16.000 yang terserap kerja. Sisanya, sekitar 8.300 orang masih menganggur. Untuk mengantisipasi hal ini, Kepala Seksi Informasi Pasar Kerja Disnakertrans Kabupaten Cirebon, Bishop Ibrahim Sastraatmaja SE terus menggencarkan program padat karya, Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Terapan Teknologi Tepat Guna (TTTG), pelatihan kampung produktif, pelatihan kerja serta job fair. \"Kita terus tekan angka pengangguran, baik yang terbuka atau tidak. Serta pekerja musiman. Seperti halnya program padat karya, di mana program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Maka, melalui padat karya, mereka bisa memeroleh pekerjaan sementara, bahkan berkelanjutan,\" kata Bishop kepada Radar Cirebon. Pelatihan ketenagakerjaan ini adalah suatu program pemerintah yang bersumber dari dana tugas pembantuan (APBN) dan APBD Kabupaten Cirebon. Program ini disalurkan dalam bentuk perluasan dan pengembangan kesempatan kerja. Sehingga, pada gilirannya, program ini merupakan pengembangan lapangan kerja baru. Lebih lanjut, dia menyebut, anggaran yang bersumber dari APBD dan APBN tersebut untuk sejumlah paket dengan alokasi waktu sekitar 20 hari. Khusus untuk Kegiatan Padat Karya Pengawasan, langsung oleh ketua kelompok dan kepala desa setempat. Pembayaran upah para pekerja dibayar sesuai pengajuan (proposal) ketua kelompok ke Dinasnakertrans maupun OPD lain. \"Kegiatan ini melibatkan warga sekitar yang selama ini tidak memiliki pendapatan tetap. Tujuannya untuk memberdayakan pengangguran serta terserapnya tenaga kerja,\" jelasnya. Pihaknya rutin membuka pembinaan dan pelatihan kepada para calon tenaga kerja. Yakni, bagaimana cara dan kiat-kiatnya agar diterima dan sukses masuk kerja. \"Seperti biasa, tiap tahun ada Job Fair dan May Day, serta sebulan sekali kami memberikan kesempatan secara gratis kepada masyarakat Kabupaten Cirebon untuk mendapatkan pembinaan dan pelatihan bagaimana kiat-kiat dalam mencari kerja. Kita juga memberikan pelatihan dan pembinaan di Bursa Kursus Latihan Kerja (BLK) Lurah- Plumbon,\" tambahnya. Pembentukan program Desmigratif merupakan terobosan baru sebagai bentuk kehadiran negara dalam meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada calon TKI (CTKI) dan TKI, serta keluarganya. Bekerja di dalam negeri atau luar negeri, itu adalah pilihan. Namun, pemerintah perlu memastikan apapun yang dipilih rakyat bisa dilakukan secara aman sesuai peraturan yang ada. Sehingga terhindar dari migrasi yang tidak aman atau berisiko tinggi. Dengan Desmigratif, para purna Pekerja Migran Indonesia (PMI/TKI) juga bisa memiliki skill karena kita latih mengenai segala potensi diri yang ada di desanya. \"Pemerintah menjadikan Desmigratif sebagai terobosan untuk memberdayakan, meningkatkan perlindungan dan pelayanan terhadap TKI, calon TKI, dan keluarga TKI, mulai dari desa yang menjadi kantong-kantong TKI,\" pungkasnya. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: