Soal Nasib Guru Honorer, Pemuda Muhammadiyah Dorong Pemerintah Beri Solusi

Soal Nasib Guru Honorer, Pemuda Muhammadiyah Dorong Pemerintah Beri Solusi

INDRAMAYU - Aksi mogok mengajar yang dilakukan ribuan guru honorer di Kabupaten Indramayu mendapat perhatian Pengurus Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Indramayu. Tidak ingin aksi mogok mengajar berlarut-larut, Pemuda Muhammadiyah mendorong pemerintah lebih memerhatikan nasib guru honorer dan memberikan solusi tuntutan yang diajukan. Ketua Bidang Organisasi Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Indramayu, Jiaul Haq mengatakan, para guru honorer yang melakukan aksi mogok massal menuntut keadilan mendapatkan upah yang layak dan sejahtera. Hal itu, kata dia, seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah. Karena menurutnya, guru honorer memiliki peran yang sangat besar di dunia pendidikan Indramayu. Guru honorer menjadi bagian dari garda terdepan dalam membentuk karakter generasi bangsa. “Masalah ini harus jadi perhatian serius bagi pemerintah. Selama ini honor yang diterima antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per bulan. Upah itu jauh dari kata sejahtera. Prasejahtera saja tidak, apalagi sejahtera,” jelasnya. Jiaul Haq mengatakan, tenaga honorer di lingkungan pendidikan sangat membantu berjalannya proses KBM dan perkembangan duia pendidikan Indramayu. Untuk itu sudah sepantasnya mereka mendapat perhatian lebih. Minimalnya mendapatkan upah yang layak. “Jangan sampai terus seperti ini. Selama ini banyak tenaga yang berasal dari kementrian yang diturunkan ke desa ataupun sebagai pekerja sosial, yang notabennya pegawai non PNS tapi mereka mendapatkan gaji yang layak. Nah, masa guru honorer tidak bisa dianggarkan seperti itu?” ujarnya Sementara, Ayati, salah satu tenaga honorer di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Indramayu menyebutkan, selama tiga belas tahun mengajar, upah yang diterimanya tidak sebanding dengan pekerjaannya. Ia berharap mendapat perhatian dari pemerintah. “Kami hanya ingin nasib kami sebagai pegawai honorer ini bisa lebih diperhatikan nasibnya. Termasuk kelanjutan nasib kami seperti apa. Sedangkan usia terus bertambah dan kebutuhan terus bertambah. Mohon pemerintah bisa lebih bijak memperhatikan nasib kami para honorer,” tandasnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: