Komunitas Generasi Kuningan Kampanye Anti LGBT
KUNINGAN - Kemunculan beragam komunitas pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di media sosial akhir-akhir ini membuat banyak pihak prihatin. Tak terkecuali sekelompok pemuda Kuningan yang menamakan diri Komunitas Generasi Kuningan, menyikapinya dengan menggelar kampanye penolakan LGBT pada acara car free day (CFD) di Pandapa Paramartha, Minggu (21/10). Dalam acara yang dilaksanakan sejak pukul 8.00 WIB tersebut, para anggota Komunitas Generasi Kuningan mengajak kepada warga Kuningan, khususnya generasi muda untuk menolak LGBT dengan cara membagikan selebaran. Dalam selebaran tersebut diterangkan tentang apa LGBT dan dampak buruk perilaku menyimpang kaum homoseksual dan lesbian tersebut terhadap kehidupan manusia. Mila Sari, pembina Komunitas Generasi Kuningan mengungkapkan, kegiatan bagi-bagi brosur kali ini hanyalah langkah kecil untuk mengawali gerakan penolakan LGBT. Tidak menutup kemungkinan dalam waktu ke depan akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. \"Rencananya ke depan kita akan melakukan orasi dan longmarch. Saat ini kita sedang dalam proses persiapan baik terkait surat pemberitahuan dan lain sebagainya, mengajak masyarkat terutama generasi muda untuk mengenal bahaya LGBT,\" ungkap Mila. Lebih lanjut dikatakan bahwa pentingnya aksi ini karena selain untuk menyelamatkan generasi muda, juga untuk mencegah Kabupaten Kuningan dari bencana. \"Sebagaimana kita tahu bahwa banyak riwayat dalam ajaran agama Islam yang menerangkan bahwa penyebab dari terjadinya bencana alam seperti gempa bumi disebabkan kemaksiatan yang dilakukan manusia,\" katanya. Dona, salah satu anggota Komunitas Generasi Kuningan yang lain berharap, pemerintah daerah dalam hal ini bupati dapat mengambil sikap tegas terhadap para pelaku LGBT. Karena menurutnya, LGBT itu bukan masalah HAM, tetapi murni penyakit sosial masyarakat. \"LGBT itu bukan gen. Jadi tidak ada karena faktor keturunan. LGBT itu murni penyakit sosial masyarakat yang harus segera diobati dan dihentikan penyebarannya. Karena LGBT merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya,\" tukasnya. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: