Jalan Desa Sirnabaya Dibeton, Ratusan Kendaraan Terjebak Macet

Jalan Desa Sirnabaya Dibeton, Ratusan Kendaraan Terjebak Macet

CIREBON-Antrean kendaraan cukup panjang terlihat dilokasi betonisasi jalan di depan Balai Desa Sirnabaya Kecamatan Gunung Jati, Minggu (4/11). Ratusan kendaraan terlihat berebut ingin keluar dari titik tersebut setelah terjebak macet selama beberapa saat. Namun, upaya tersebut menjadi sangat sulit terlebih titik tersebut menjadi pertemuan satu jalur sehingga membuat lalu lintas menjadi terkunci. Cuaca panas dan suara kendaraan menderu ditambah suara klakson dari kendaraan-kendaraan yang terjebak kemacetan tersebut membuat situasi tegang. Terlebih, saat itu tidak ada petugas atau pekerja proyek yang mengatur lalu lintas. “Ini sudah 20 menit, saya gak bisa lewat, di depan penuh, dari belakang juga penuh, mau putar balik percuma,” keluh Sigit, salah seorang warga Desa Bakung yang saat itu melintas di lokasi. Menurut Sigit, tidak biasanya kondisi dilokasi tersebut seperti saat ini. Biasanya ada saja petugas yang berjaga dari pekerja proyek atau warga sekitar yang mengatur kendaraan yang melintas secara bergantian. “Biasanya juga macet, tapi tidak seperti ini, biasanya ada yang ngatur bergantian. Kemarin-kemarin juga pernah lewat sini, tapi tumben sekarang gak ada yang ngatur, akibatnya kendaraan numpuk dan gak bisa bergerak,” imbuhnya. Dengan kondisi tersebut ia yang seharusnya datang ke pernikahan saudaranya menjadi terlambat dan tidak bisa sampai tepat waktu. Padahal, dari rumahnya sudah menghitung perkiraan perjalanan dengan kondisi titik jalan yang saat ini dibeton. “Memang biasanya juga giliran, agak macet tapi sekarang parah, katanya waktunya pas bubaran acara jalan santai ya, jadi numpuk disini,” jelasnya. Sementara itu, pengendara lainnya asal Desa Purwawinangun, Yulianti menuturkan, jika dirinya memang baru saja pulang dari acara jalan santai di Desa Mayung. Namun, dirinya tidak menyangka ternyata di titik tersebut sudah macet panjang dan kendaraan nyaris mengunci. “Sudah begitu gak ada jalan lain, ini satu-satunya, kalau mau lewat tanggul sungai ya tidak bisa kan kita tidak bisa nyebrang jalan, betonnya baru separuh, apalagi tinggi jadi ya pasrah saja,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: