BBWSCC Tidak Maksimal Benahi Infrastruktur Sungai

BBWSCC Tidak Maksimal Benahi Infrastruktur Sungai

CIREBON-Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cirebon sangat menyayangkan BBWSCC yang tidak maksimal melakukan mitigasi bencana dari sisi infrastruktur sungai yang mengalami kerusakan. Jika tidak ada perbaikan infrastruktur sungai, sangat berpotensi mengulang bencana banjir seperti di awal tahun 2018 lalu. BPBD Kabupaten Cirebon sangat berharap tidak ada hujan yang ekstrim, sehingga tidak terjadi lagi bencana banjir dan longsor. Pasalnya, dari sisi mitigasi bencana berupa perbaikan infrastruktur sungai tidak dilakukan oleh BBWSCC dengan alasan tidak tersedianya anggaran. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon H Eman Sulaeman kepada Radar mengatakan, sangat menyayangkan BBWSCC yang masih sangat minim melakukan perbaikan infrastruktur sungai sebagai upaya penanggulangan pengurangan risiko bencana dari sisi infrastruktur sungai. “Kami perhatikan memang masih minim melakukan perbaikan berbagai infrastruktur sungai yang mengalami kerusakan. Masih di bawah progres yang ada,” ujarnya. Menurut Eman, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BBWSCC terkait perbaikan infrastruktur sungai. “Sudah, katanya BBWS juga katanya tidak ada anggaran. Dan itu butuh dianggarkan untuk perbaikan infrastruktur sungai yang rusak,” jelasnya. Eman mengungkapkan, kondisi sungai di Kabupaten Cirebon saat ini sangat berpotensi kembali bencana alam seperti banjir. “Kondisi sungai bermacam-macam. Ada yang perlu peninggian tanggul, dan juga banyak tanggul-tanggul yang kritis. Lalu normalisasi sungai, karena memang kondisinya banyak yang dangkal. Kemudian, wilayah utara seperti di Gunungjati dan Plered itu sungainya perlu disodet,” tuturnya. Oleh karena itu, upaya kedaruratan kepada infrastruktur sungai yang rusak sudah dilakukan. “Kita sudah memperbaiki, tapi hanya untuk kedaruratan saja,” ucapnya. Sehingga, dengan tidak adanya perbaikan infrastruktur sungai yang mengalami kerusakan dan berpotensi menimbulkan bencana banjir, maka pihaknya saat ini hanya berharap pada faktor alam. “Harapan kami, musim hujan ini tidak ada hujan yang ekstrim. Dan juga di hulu tidak ada hujan ekstrim. Karena kalau hujan ekstrim, maka sangat berpotensi menyebabkan banjir besar,” ungkapnya. Sudah memasuki musim hujan, pihaknya juga akan mempersiapkan surat ketetapan bupati tentang kesiagaan kedaruratan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Cirebon. “Surat ketetapan bupati sedang kami persiapkan,” jelasnya. Kekecewaan juga bukan hanya dari BPBD, namun DPRD Kabupaten Cirebon juga tidak kalah kecewa dengan BBWSCC yang tidak kunjung melakukan perbaikan infrastruktur sungai yang kritis dan mengalami kerusakan. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Hj Yuningsih MM kepada Radar mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan BBWSCC. “Iya ini sudah mulai musim hujan lagi, tetapi belum juga dilakukan perbaikan,” ujarnya. Yuningsih mengungkapkan, pihaknya sudah seringkali bertemu dan berkoordinasi dengan BBWSCC terkait kondisi sungai di Kabupaten Cirebon. “Komisi III sudah beberapa kali bertemu dengan BBWS. Ya BBWS cuma bilang akan diprioritaskan saja. Tahunya sampai sekarang belum juga dilakukan perbaikan,” ungkapnya. Dia berharap agar BBWSCC segera memperbaiki berbagai infrastruktur sungai yang mengalami kerusakan. “Jangan sampai bencana banjir di awal tahun 2018 kembali terulang lagi karena kerusakan sungai tidak segera ditindaklanjuti,” tuturnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: