Kredit Telat, Gula Petani Kabupaten Cirebon Tak Laku

Kredit Telat, Gula Petani Kabupaten Cirebon Tak Laku

CIREBON-Para petani tebu di wilayah kerja PG Sindanglaut mengeluhkan telatnya kredit biaya garapan dari bank yang membuat masa tanam 2018-2019 menjadi molor. Hal ini pun berdampak pada produktivitas tebu untuk musim giling 2019 yang dipastikan merosot tajam. Salah satu petani tebu, Didi Junaedi kepada Radar Cirebon menuturkan, saat ini harusnya para petani sudah mulai menggarap lahan. Namun karena proses kredit yang terhambat, membuat agenda musim tanam tersebut terpaksa mundur dan menyesuaikan dengan waktu turunnya kredit untuk biaya garapan. “Sampai saat ini, kredit masih belum turun. Kalaupun turun, hanya beberapa orang saja yang sudah dapat. Mayoritas petani tebu masih belum menerima kredit untuk biaya garapan musim tanam,” ujar Didi kepada Radar Cirebon. Menurutnya, penyebab molornya pencairan kredit tersebut dikarenakan belum selesainya persoalan pelunasan kredit saat musim tanam 2017-2018. Karena persoalan gula petani yang saat ini masih menumpuk di gudang pabrik. “Gula kita tidak laku. Yang sudah dilelang itu dari periode satu sampai lima, sisanya masih belum. Kita belum bisa melakukan pelunasan karena gula kita belum terjual. Nah, syarat kredit inikan harus lunas dulu yang sebelumnya, baru kredit turun lagi,” imbuhnya. Padahal saat ini, menurut pria yang akrab disapa Diwong tersebut, seharusnya para petani tebu sudah mulai menggarap lahan atau menggarap lahan tebunya sambil menunggu musim hujan datang. “Kalau yang tanam tris satu, berarti saat ini sudah menyiapkan lahan, di tata dan persiapakan untuk tanam. Kalau yang damapsan atau tris dua berarti persiapan untuk pupuk dan lain-lain. Cuma saat ini terkendala kredit, jadi rencana hanya sebatas rencana saja,” jelasnya. Sementara itu, petani lainnya Mae Azhar kepada Radar Cirebon menuturkan, kondisi telatnya kredit yang turun untuk petani, dipastikan bakal menjadi salah satu penyebab merosotnya produktivitas tebu untuk musim giling tahun depan. “Sekarang yang biasa garap lahan banyak, otomatis dikurangi karena kredit belum turun. Kalau yang tanam sedikit ya sekarang libur dulu. Ini nanti berpengaruhnya ke produktivitas. Pasti kalau dibiarkan seperti ini terus, kondisinya untuk musim giling tahun depan tidak akan mencapai target,” ungkapnya. Saat ini, menurut Azhar, memang ada beberapa petani yang mulai menggarap lahan. Karena memang saat ini waktu yang pas untuk menggarap lahan. Beberapa di antaranya terpaksa menggunakan uang tabungan sendiri dan bahkan ada beberapa yang nekad meminjam uang serta menjual barang-barang untuk memulai menggarap lahan pertanian. “Sekarang bisa-bisanya petani saja. Kredit dari bank tidak bisa diharapkan. Padahal gula kita masih di dalam pabrik semua. Sekarang ada yang jual barang, ada yang pinjam sama tetangga, ada yang terpaksa nganggur karena tidak ada modal,” pungkasnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: