Program Layad Rawat Diterapkan Se-Jabar, Rabu Launching di Cirebon

Program Layad Rawat Diterapkan Se-Jabar, Rabu Launching di Cirebon

BANDUNG-Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan menduplikasi program layanan kesehatan Layad Rawat yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk diterapkan di kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. Rencananya, program Layad Rawat se Jawa Barat akan dikukuhkan di Kota Cirebon pada Rabu besok (14/11). Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Halaman Gedung Sate, Bandung. Emil -sapaan Ridwan Kamil- menyebut banyak program kesehatan yang akan diimplementasikan Pemprov Jabar dalam masa kepemimpinannya lima tahun ke depan. Dikatakan Emil, program tersebut akan dikelola secara bersama-sama antara pemerintah daerah (pemda) bersama Pemprov Jabar. Dengan begitu, seluruh masyarakat di Jawa Barat dari kalangan menengah ke bawah yang tidak memiliki akses ke rumah sakit maupun puskesmas akan didatangi untuk mendapatkan perawatan. “Mudah-mudahan program yang menjadi inovasi dan sangat favorit di Bandung ini disukai rakyat, khususnya rakyat menengah ke bawah. Ini akan kita bawa ke seluruh Jawa Barat. Insya Allah kualitas kesehatan di Jabar akan meningkat pesat,” kata Emil di Bandung. Sementara itu, dalam akun Instagram miliknya, Emil menulis; Layad Rawat adalah layanan kunjungan dan perawatan gratis oleh dokter dan tenaga medis ke rumah-rumah warga duafa (home medicare) yang kerepotan keluar rumah. Akan dimulai pertengahan November 2018. Dimulai tahap 1 di Kota Cirebon. Negara yang mendatangi warga, bukan warga yang selalu mendatangi negara. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) Dodo Suhendar menjelaskan, pihaknya juga akan meresmikan pusat call center yang akan mempermudah masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Dengan program tersebut, dia meminta semua stakeholder, khususnya dinkes dan rumah sakit semakin sigap. “Besok (hari ini, red) kita akan undang bupati dan kepala dinas supaya menjadi role model. Tahun 2019 sudah disiapkan beberapa kabupaten/kota yang telah siap. Namanya PSC (Public Safety Center) dengan kodenya 119,” kata Dodo. Dikatakan Dodo, pusat panggilan kesehatan tersebut adalah program yang telah menjadi palayanan nasional. Nantinya, masyarakat di Jawa Barat bisa menggunakan layanan tersebut untuk kemudian ditanggapi petugas kesehatan mengenai pelayanan yang akan diberikan. “Jadi kapan saja dan di manapun bisa dicek apakah perlu ditangani di situ atau dirujuk. Ini ada dua, satu sifatnya kegawatdaruratan dan satu lagi masyarakat tak mampu, ya kita rawat. Mungkin bisa di rumah,” kata dia. Dodo menyebut, sebanyak enam hingga tujuh kabupaten/kota telah disiapkan untuk menerapkan layanan Layad Rawat dengan harapan bisa merata ke seluruh daerah selama lima tahun ke depan. Dinkes Jabar sendiri akan memberi bantuan ambulance, termasuk alat-alat kesehatan. “Ambulance bukan yang biasa, karena sudah ada alat-alat kesehatan termasuk kedaruratannya. Kemudian untuk pelatihan-pelatihan dan operasionalnya,\" pungkas Dodo. (mg1/ign)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: