Ogah Pulang ke Myanmar, Pengungsi Rohingya Pilih Bersembunyi

Ogah Pulang ke Myanmar, Pengungsi Rohingya Pilih Bersembunyi

COX\'S BAZAR - Wacana pemulangan pengungsi Rohingya kembali ke Myanmar, hari ini (15/11), telah membuat pengungsi kocar-kocir. Repatriasi ini menimbulkan masalah tersendiri. Salah satunya aksi penyerangan di tenda-tenda pengungsi. Tentara, polisi dan pasukan paramiliter telah digerakan ke berapa tenda pengungsi, ​​di mana lebih dari 700.000 orang Rohingya tinggal, setelah melarikan diri dari negeri kejaran militer Myanmar pada Agustus 2017 lalu. Noor Qadar, salah seorang pengungsi Rohingya mengungkapkan banyak keluarga pengungsi yang tidak termasuk dalam daftar dipulangkan ke Myanmar memutuskan untuk bersembunyi. \"Tentara berada di setiap sudut kamp Jamtoli dan Hakimpara, duduk dan memeriksa orang-orang dan tidak membiarkan mereka bergerak antar kamp-kamp (yang ada),\" kata Qadar, seperti dikutip The Guardian, Rabu (14/11). Menurut dia, para pengungsi di kawasan tersebut terlalu takut untuk meninggalkan tempat mereka atau untuk mencari makan. Beberapa orang, tambah dia, juga terlihat meninggalkan blok yang ia tempati pada tengah malam, dengan menggunakan jalan rahasia untuk menuju kamp-kamp lain. Menurut seorang pengungsi lain yang tinggal di kamp 14, Jani, telah terjadi peningkatan jumlah pasukan keamanan. Jumlahnya mencapai dua kali lipat, dalam dua hari terakhir. Hal ini meningkatkan kepanikan di kalangan para pengungsi. \"Saat matahari terbenam, pasukan keamanan datang ke setiap titik, masuk di kamp dan mereka tidak pergi sampai pagi tiba. Orang-orang melarikan diri dan menghabiskan waktu mereka di hutan atau kamp lainnya,\" ungkapnya. Dalam sebuah video penyerangan terhadap pengungsi Rohingya, yang telah diverifikasi kebenarannya oleh Guardian, menyebutkan bahwa Ata Ullah, seorang pemimpin Rohingya di kamp Chakmarkul mengklaim dirinya telah menjadi korban pemukulan oleh seorang petugas CIC, untuk suatu alasan. \"Mereka menginjak leher saya, saya tidak tahan lagi (dengan perlakukan ini). Anda bisa melihat sendiri (bagaimana mereka memperlakukan saya) dari wajah ini,\" kata Atta Ullah kesal. Sebelumnya, Kementerian Kesejahteraan Sosial Myanmar Win Myat Aye dalam sebuah pernyataan mengatakan, para pengungsi Rohingya yang dipulangkan kembali, akan menempati sebuah kawasan di Kota Maungdaw. Menurut dia, para pengungsi akan ditempatkan ke sebuah kawasan bernama kamp Hla Phoe Khaung, di mana mereka akan menghabiskan satu malam, sebelum akhirnya menempati Maungdaw. (ruf/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: